Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pramono Dwi Susetyo
Pensiunan

Pemerhati masalah kehutanan; penulis buku

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Kompas.com - 07/12/2023, 17:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sedangkan tanah longsor dapat terjadi apabila penguat struktur maupun tekstur tanah menurun dan berkurang kemampuannya akibat faktor curah hujan dan atau adanya perubahan signifikan tutupan vegetasi yang berada di atasnya.

Kejadian longsor selalu disertai dengan keretakan tanah atau tebing. Perubahan tanah tersebut biasanya ditandai dengan pergeseran pohon.

Pencegahan dan pemulihan

Untuk mengatasi bencana banjir bandang dan tanah longsor, tidak ada kata lain selain melakukan upaya pencegahan dan pemulihan.

Untuk mencegah banjir bandang harus tetap mempertahankan kawasan hutan dan tutupan hutan yang masih ada dan kondisi baik dengan mencegah adanya alih fungsi lahan hutan dan tutupan hutan di daerah hulu.

Sementara untuk daerah hulu yang telah rusak kawasan hutan dan tutupan hutannya harus segera dipulihkan dengan menanam vegetasi kayu-kayuan dengan jenis yang cepat tumbuh (fast growing species) dan berdaun lebar yang mampu menyerapkan air hujan lebih banyak kedalam tanah.

Kawasan hutan lindung, bahkan cagar alam, merupakan kawasan yang sangat efektif menyimpan air.

Penelitian mengatakan, hutan dengan pohon berdaun jarum mampu membuat 60 persen air hujan terserap tanah. Sedangkan, hutan dengan pohon berdaun lebar mampu membuat 80 persen air hujan terserap tanah.

Makin rapat pohon yang ada dan makin berlapis-lapis strata tajuknya (canopy), makin tinggi pula air hujan yang terserap kedalam tanah, bahkan hampir 100 persen air hujan mampu terserap kedalam tanah.

Untuk mencegah tanah longsor, terutama untuk lahan-lahan di luar kawasan hutan, peningkatan dan sosialisasi kesadaran masyarakat perlu digalakkan agar daerah-daerah yang rawan longsor di tebing-tebing sungai, tebing lahan yang kemiringannya di atas 40 persen yang masih ada vegetasinya (kayu maupun semak belukar dan rumput-rumputan) tidak perlu diganggu gugat keberadaannya.

Sementara itu, untuk daerah rawan longsor yang sudah rusak, agar dipulihkan kembali lingkungannya dengan menanami jenis vegetasi kayu-kayuan yang sesuai dengan kondisi lahannya.

Bagi tebing-tebing sungai (kiri-kanan sungai) dapat ditanami dengan dengan jenis bambu-bambuan yang banyak ditemukan di Indonesia.

Sementara untuk daerah rawan longsor di luar dari tebing-tebing sungai tersebut, dapat ditanami vegetasi kayu-kayuan dengan jenis cepat tumbuh, perakaran dalam dan berdaun lebar yang mampu memperkuat struktur dan tekstur tanah.

Satu hal yang juga penting adalah sosialisasi secara intensif tentang kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan di DTA Danau Toba khususnya di daerah hulunya.

Warga jangan melakukan alih fungsi hutan dan tutupan hutan dengan cara tidak menebang pohon dan membakar ladang selama musim kemarau. Pengawasan dari aparat harus dilaksanakan tanpa pandang bulu.

Dengan cara itu, barangkali sedikit banyak kasus-kasus bencana hidrometeorologi di DTA Danau Toba pada masa depan dapat dikurangi skala dan intensitasnya. Semoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com