Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Bentrok di Bima, Diserang Pakai Senjata Rakitan lalu Rumah Dijarah dan Dibakar

Kompas.com - 07/12/2023, 16:39 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Bentrok sekelompok warga Desa Renda dan Cenggu di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai mereda setelah aparat kepolisian dikerahkan.

Bentrokan yang terjadi pada Selasa (5/12/2023) malam itu menyebabkan dua unit rumah warga di Desa Cenggu terbakar.

Sementara satu orang warga Desa Renda harus dilarikan ke rumah sakit lantaran terkena anak panah.

Di balik peristiwa tersebut terungkap satu anggota keluarga nyaris tewas karena diduga diserang menggunakan senjata api rakitan.

Baca juga: Pemkab Bima Catat 553 Kasus Gigitan Anjing Selama 2023, 3 Orang Meninggal

Adalah Yogi, warga Desa Cenggu yang rumahnya dijarah sebelum kemudian dibakar oleh sekelompok warga yang diduga dari Desa Renda.

"Mereka datang ramai-ramai dengan senjata rakitan, tembak babi buta sambil bawa bensin untuk bakar rumah saya," kata Yogi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Satu Korban Luka Saat Bentrok 2 Desa di Bima Kritis dan Dirawat di RS

Yogi mengatakan, saat peristiwa penyerangan itu terjadi, ia bersama istri dan anaknya langsung keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.

Dia dibantu oleh aparat kepolisian pergi mengungsi ke rumah keluarganya di Desa Tente, Kecamatan Woha.

Menurutnya, sebelum bangunan toko sekaligus rumahnya dibakar massa, sembako yang ada di dalam toko tersebut dijarah.

"Sebelum mereka bakar mereka jarah dulu rokok, makanan mi pokoknya semua dijarah. Polisi kan di cabang ndak berani pas mereka datang bakar itu, sisa yang tidak bisa dimakan itu saja yang dibakar," ungkapnya.

Akibat pembakaran rumah sekaligus toko sembakonya itu, ia mengalami kerugian mencapai Rp 300 juta.

Dia berharap ada bantuan dari pemerintah daerah untuk meringankan beban keluarganya, apalagi saat ini ia terpaksa harus mengungsi ke rumah keluarganya.

Selain itu, korban juga mendesak agar para pelaku pembakaran rumah tersebut diusut polisi dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Harapan kita bagaimana mengamankan pelaku, yang kedua ada perhatian dari pihak pemerintah atas musibah ini," kata Yogi.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Belo, AKP Ilham menyampaikan, ketegangan yang terjadi antar-warga dua desa ini sudah reda.

Meski begitu personel masih tetap disiagakan di batas wilayah Desa Cenggu dan Renda untuk mengantisipasi adanya bentrok susulan.

"Belum ada warga yang kita amankan, sekarang situasinya landai. Kemarin juga sudah ditinjau oleh Kapolda NTB," terang Ilham saat dihubungi, Kamis.

Baca juga: 2 Desa di Bima Bentrok, Rumah Dibakar dan 1 Warga Terluka

Ilham menegaskan, kasus pembakaran rumah yang dialami warga Desa Cenggu sudah dilaporkan korban ke Mapolres Bima.

Saat ini pihaknya masih terus bekerja untuk menangkap para pelaku pembakaran tersebut.

"Sudah dilaporkan nanti ditangani, orang lagi bekerja tapi pelaku belum diamankan," kata Ilham.

Sebelumnya, sekelompok warga Desa Cenggu dan Desa Renda di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terlibat bentrok pada Selasa (5/12/2023) malam.

Warga saling serang menggunakan senjata tajam berupa panah, parang dan tombak hingga memaksa aparat kepolisian mengeluarkan sejumlah tembakan peringatan.

Dalam bentrokan tersebut, satu rumah warga di Desa Cenggu dibakar, dan satu orang warga Desa Renda terkena anak panah.

"Iya tadi malam memang ada bentrok tapi sekarang sudah landai, ada satu rumah yang dibakar di Cenggu," kata Kapolsek Belo, AKP Ilham saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Rabu (6/12/2023).

Ilham mengungkapkan, bentrok antar warga ini terjadi setelah sebelumnya sejumlah pemuda dari Desa Renda melakukan aksi blokade jalan raya.

Mereka mendesak aparat kepolisian segera menangkap pelaku pemanahan salah seorang warganya.

Korban dipanah orang tak dikenal (OTK) saat melintas di Desa Cenggu, Kecamatan Belo, pada Senin (4/12/2023) malam.

"Kasus itu sudah dilaporkan ke polres dan dalam penyelidikan, tapi karena belum tertangkap warga blokir jalan, malam hari kemudian bentrok dengan warga Cenggu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com