Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bima Catat 553 Kasus Gigitan Anjing Selama 2023, 3 Orang Meninggal

Kompas.com - 07/12/2023, 13:57 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat 553 kasus gigitan anjing selama Januari sampai November 2023.

Dari 553 kasus tersebut, tiga orang di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi virus rabies.

Ketiga korban meninggal yakni G (9) warga Kecamatan Madapangga, Hasnun (51) dari Kecamatan Ambalawi dan Sudirman (50) dari Kecamatan Sanggar.

"Sampai November kemarin total gigitan anjing ada 553 kasus, korban meninggalnya tiga orang," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakeswan Kabupaten Bima, Taufik saat ditemui, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Pasien Rabies di Dompu Meninggal, Idap Gejala Takut Air dan Cahaya

Taufik menyampaikan, tiga korban meninggal itu semuanya belum mendapatkan vaksinasi anti-rabies atau VAR setelah mengalami gigitan anjing.

Mereka masih menganggap remeh bekas luka gigitan dan memilih melakukan pengobatan secara mandiri di rumah.

Baca juga: Digigit Anjing Peliharaannya, Pasien Suspek Rabies di NTT Meninggal Dunia

Dari tiga kasus kematian itu, lanjut dia, rata-rata korban meninggal tak lama setelah digigit dengan gejala takut air dan cahaya.

Bahkan salah seorang korban yakni Hasnun sampai menyerang istrinya sendiri dengan cara digigit sehari sebelum dia meninggal.

"Dia ini digigit anjing bulan Agustus kemudian meninggal September. Malam sebelum dia meninggal itu korban mengamuk dan menggigit istrinya. Kalau di Madapangga itu digigitnya bulan Juni meninggal Agustus," ujarnya.

Taufik mengungkapkan, tingginya kasus gigitan anjing di wilayah ini selain karena populasinya yang terus bertambah, juga kesadaran warga akan bahaya rabies masih sangat kurang.

Warga sengaja menangkap anjing untuk dipelihara agar bisa membantunya menjaga hama babi dan monyet di ladang jagung.

Selain itu, capaian vaksinasi anjing masih sangat rendah akibat minimnya dukungan anggaran pengadaan vaksin dari pemerintah.

"Tahun ini dari daerah kita hanya dikasi anggaran Rp 75 juta, itu hanya cukup untuk operasional saja, tidak ada untuk pembelian vaksin," jelasnya.

Taufik menyebutkan, ada sekitar 145.549 ekor anjing yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bima.

Dari populasi tersebut hanya 15.000 ekor yang sudah divaksin, itu pun dengan vaksin bantuan dari pemerintah pusat.

"Kalau untuk kasus gigitan paling banyak ditemukan di Kecamatan Ambalawi, Langgudu, Sanggar, Donggo dan Sape," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com