Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Harga Bawang dan Cabai di NTT Lebih Murah dari Jawa

Kompas.com - 06/12/2023, 09:32 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pasar Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (6/12/2023) pagi.

Tiba di Pasar Oebobo, Jokowi menyapa para pedagang dan pembeli, sekaligus mengecek sejumlah harga kebutuhan pokok.

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Produksi Cabai dan Bawang di Nagekeo Cukup Baik

Jokowi juga menghampiri para pedagang kaki lima dan memberikan sejumlah bantuan berupa sembako.

Harga bawang dan cabai

Usai meninjau pasar, Jokowi pun menyebut harga bawang dan cabai di NTT lebih murah dibandingkan dengan di wilayah Jawa.

"Contoh, bawang merah kemarin kita cek mulai per kilo Rp 16.000 sampai Rp 20.000 per kilo. Kalau di Jawa sudah di atas Rp 26.000," kata Jokowi.

Baca juga: Saat Menteri Basuki Jadi Drummer, Jokowi Menari Gemu Famire bersama Warga Kupang

Kemudian lanjut Jokowi, harga cabai di NTT rata-rata Rp 50.000 sampai Rp 60.000.

Sedangkan di Jawa, ada yang sudah mencapai Rp 100.000.

"Ini harga baik di NTT dibandingkan dengan Jawa. Saya kira inflasi harus dijaga terus agar daya beli rakyat tidak tergerus," tambahnya lagi.

Untuk diketahui, Jokowi berkunjung ke Kota Kupang sejak Selasa (5/12/2023) sore hingga Rabu (6/12/2023). 

Sebelumnya Jokowi juga mengunjungi Labuan Bajo dan Nagekeo, NTT untuk mengecek pembangunan Bendungan Mbay.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com