Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14,2 Juta Orang Diprediksi Kunjungi Jateng Saat Nataru, Potensi Kemacetan Diantisipasi

Kompas.com - 05/12/2023, 23:39 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 14.2 juta orang diprediksi akan berkunjung ke Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) mendatang. 

 

Hal itu disampaikan Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat menyampaikan paparan dalam Rapat Forkompinda di Gedung Gradhika Bhati Praja, Selasa (5/12/2023).

"Jateng menjadi daerah tujuan perjalanan terbesar yaitu 13,80 persen, yaitu 14,8 juta jiwa dan menjadi salah satu daerah asal pergerakan terbesar yaitu 13,21 persen atau 14,2 juta. Hal ini akan berlangsung dari 22 Desember sampai 4 Januari 2024 selama pelaksanaan Nataru," ungkap Nana.

Baca juga: 9 Teroris Ditangkap di Jateng Sepanjang 2023, Pj Gubernur Nana Antisipasi Aksi Teror pada Nataru

Nana menyebut angka pergerakan masyarakat secara nasional pada Nataru mendatang diprediksi sebesar 107,63 juta orang.

"Meningkat 143 persen dari tahun lalu. Peningkatan sangat tajam karena sudah tidak ada pandemi covid-19," bebernya.

Pihaknya pun melakukan optimalisasi pembukaan pintu tol, gardu tol otomatis (GTO), sistem jemput tol, dan penambahan petugas di lapangan untuk mengantisipasi kemacetan.

Selain itu juga akan dilakukan rekayasa lalu lintas di simpang kemacetan dan koordinasi dengan pemda setempat.

"Rencana tindak lanjut, pemerintah akan melakukan patroli mobile di lokasi rawan kemacetan, objek wisata, pasar tumpah. Kemudian pemasangan rambu portable dan rambu-rambu lalu lintas. Dan rencana kami akan memasang 10 titik CCTV," jelasnya.

Nana mengatakan pihaknya juga menggandeng kepolisian, TNI, dan instansi terkait lainnya. Menurutnya, upaya tersebut bukan hal sulit mengingat pihaknya telah terbiasa mempersiapkan Nataru.

"Itu beberapa langkah antisipasi kemacetan. Ini bukan hal baru karena ini sudah kita lakukan hampir setiap tahun," lanjutnya.

Lebih lanjut, Nana menambahkan adanya beberapa potensi ancaman kondusivitas saat Nataru. Di antaranya aksi teror tempat ibadah, perkelahian warga, razia atribut Natal dan pencurian rumah kosong.

"Kemudian potensi perayaan tahun baru dengan petasan berbahaya, serta potensi gangguan kemananan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di masa kampanye. Karena memang nataru ini bersamaan kampanye sedang berjalan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com