SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 14.2 juta orang diprediksi akan berkunjung ke Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) mendatang.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat menyampaikan paparan dalam Rapat Forkompinda di Gedung Gradhika Bhati Praja, Selasa (5/12/2023).
"Jateng menjadi daerah tujuan perjalanan terbesar yaitu 13,80 persen, yaitu 14,8 juta jiwa dan menjadi salah satu daerah asal pergerakan terbesar yaitu 13,21 persen atau 14,2 juta. Hal ini akan berlangsung dari 22 Desember sampai 4 Januari 2024 selama pelaksanaan Nataru," ungkap Nana.
Baca juga: 9 Teroris Ditangkap di Jateng Sepanjang 2023, Pj Gubernur Nana Antisipasi Aksi Teror pada Nataru
Nana menyebut angka pergerakan masyarakat secara nasional pada Nataru mendatang diprediksi sebesar 107,63 juta orang.
"Meningkat 143 persen dari tahun lalu. Peningkatan sangat tajam karena sudah tidak ada pandemi covid-19," bebernya.
Pihaknya pun melakukan optimalisasi pembukaan pintu tol, gardu tol otomatis (GTO), sistem jemput tol, dan penambahan petugas di lapangan untuk mengantisipasi kemacetan.
Selain itu juga akan dilakukan rekayasa lalu lintas di simpang kemacetan dan koordinasi dengan pemda setempat.
"Rencana tindak lanjut, pemerintah akan melakukan patroli mobile di lokasi rawan kemacetan, objek wisata, pasar tumpah. Kemudian pemasangan rambu portable dan rambu-rambu lalu lintas. Dan rencana kami akan memasang 10 titik CCTV," jelasnya.
Nana mengatakan pihaknya juga menggandeng kepolisian, TNI, dan instansi terkait lainnya. Menurutnya, upaya tersebut bukan hal sulit mengingat pihaknya telah terbiasa mempersiapkan Nataru.
"Itu beberapa langkah antisipasi kemacetan. Ini bukan hal baru karena ini sudah kita lakukan hampir setiap tahun," lanjutnya.
Lebih lanjut, Nana menambahkan adanya beberapa potensi ancaman kondusivitas saat Nataru. Di antaranya aksi teror tempat ibadah, perkelahian warga, razia atribut Natal dan pencurian rumah kosong.
"Kemudian potensi perayaan tahun baru dengan petasan berbahaya, serta potensi gangguan kemananan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di masa kampanye. Karena memang nataru ini bersamaan kampanye sedang berjalan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.