Berkat keunggulan kafe yang dikelola BUMDes diatas tanah kas desa ini, Desa Megulungkidul berhasil menyabet juara 3 tingkat nasional dalam program Desa Brilian yang bertajuk "Nugraha Karya Desa Brilian tahun 2022".
Diketahui Desa Brilian adalah program pengembangan desa melalui implementasi praktek kepemimpinan dan kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG's).
"Kemarin kita meraih juara pada desa Brilian, hal ini menjadi penyemangat kita dalam mengembangkan Desa Megulungkidul," kata Malik.
Baca juga: Solusi Atasi Jam Kosong, Siswa SMP di Purworejo Ciptakan Robot Pengganti Guru Berbasis AI
Tak hanya itu, berkat keseriusannya dalam mengelola BUMDes, Desa Megulungkidul juga mendapat Corporate Social Responsibility dari bank pelat merah hingga Rp 1 miliar.
"Alhamdulillah ini menjadikan kita terus berupaya menjadi desa mandiri. Bantuan tersebut dapat menambah modal yang dapat membuat Bumdes semakin besar kedepannya," kata Malik.
Desa Megulungkidul juga telah ditetapkan sebagai Rintisan Desa Wisata oleh Bupati Purworejo pada November 2022. Dia optimis menjadikan Desa Megulungkidul sebagai lokasi agrowisata dengan keunggulan perkebunan anggurnya.
"Setelah mendapat SK rintisan Desa wisata kami berharap dapat menjadi Desa wisata dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sehingga nantinya tercipta keramaian dan ekonomi akan meningkat," kata Malik.
Sementara itu Direktur BUMDes Desa Megulungkidul Hamzah mengatakan, saat ini omzet mencapai Rp 50-65 juta per bulan. Hal itu dihasilkan dari pengelolaan kafe dan kebun anggur serta pertanian di sekitar kafe.
"Untuk bagi hasilnya nanti kita hitung omzet satu tahun kita total dan dikurangi pengeluaran. Sisanya nanti 50 persen masuk BUMDes dan 50 persen masuk pendapatan asli desa," kata Hamzah.
Usaha yang dimulai sejak beberapa tahun yang lalu ini berhasil membawa Desa Megulungkidul yang memiliki 4 dusun, 2 RW, dan 8 RT dengan jumlah populasi sekitar 1.750 orang dalam 570 Kepala Keluarga (KK) menjadi desa maju.
Hamzah menyebut, menu yang disediakan di kafe anggur ini merupakan menu layaknya kafe ditempat lainnya. Namun bahan yang digunakan adalah produksi masyarakat Desa Megulungkidul sendiri.
"Ikan kita ambil dari kola warga, kalau kopi kita ambil yang lokal dari desa sebelah seperti Desa Kaligondang dan Pamriyan yang asli penghasil kopi. Kita tidak menyediakan kopi pabrikan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.