"BRI berempati atas hal tersebut. Namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan," kata Nicky dalam keterangannya kepada wartawan.
Baca juga: Pria di Banjarmasin yang Mengaku Miliki Saldo Rp 500 Triliun Tak Dipidana
Disebutkan pula dalam keterangannya, BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.
Nasabah juga diimbau menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.
Termasuk untuk tidak memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan. Seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan sebagainya melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Data atau informasi dapat dicuri oleh para penipu jika masyarakat menginstal aplikasi yang tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
"Kami juga mengimbau hal yang sama ke masyarakat umum hahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun," katanya.
"BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan sebagainya," tutup Nicky dalam keterangan tertulisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.