KOMPAS.com - OS (47), penjual angkringan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ditangkap atas kasus pembunuhan mantan istrinya, R (47).
Pembunuhan terjadi di rumah korban di RT 5 RW 2, Blok Lempung, Desa Cangkoak, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon pada Minggu (26/11/2023) sekira pukul 03.00 WIB.
Setelah melakukan pengejaran sekitar 36 jam, polisi berhasil menangkap pelaku di Jakarta Timur pada Senin (27/11/2023).
Saat dihadirkan dalam konferensi pers pada Selasa (28/11/2023), pelaku terlihat menunduk lesu di balik badan Kapolresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman.
"Dalam kurun waktu 36 jam, jajaran penyidik berhasil mengamankan pelaku," ujar Arif, Selasa.
Baca juga: Pembunuh Ibu Rumah Tangga di Cirebon Ditangkap, Pelaku Mantan Suami Siri Korban
Ia mengatakan sebelum ditangkap di Jakarta Timur, pelaku sempat kabur di wilayah Bekasi.
"Dari area pelarian yang dimaksud (pada Minggu dini hari), korban sempat singgah di Bekasi dan melarikan diri lagi ke Jakarta Timur. Di sana, pelaku berhasil ditangkap," ucapnya.
Arif mengatakan, motif pelaku menghabisi nyawa korban dikarenakan terbakar api cemburu. Pelaku mengaku cemburu saat tahu mantan istrinya didatangi oleh pria pada Sabtu malam.
"Sehingga, atas dasar dimaksud, pelaku yang berdagang angkringan kemudian mendatangi korban sekaligus sudah membawa satu bilah pisau yang digunakan untuk melakukan pembunuhan," jelas dia.
Dari otopsi, ditemukan ada sembilan luka tusuk di bagian dada. Ada juga 11 luka robek dan sayatan di tangan serta lengan korban.
Baca juga: IRT Dibunuh Mantan Suami Siri di Cirebon, Saksi Sempat Tarik Terduga Pelaku dan Terjatuh
"Korban meninggal seketika karena ada tusukan yang mengenai jantung. Selain barang bukti pisau yang dijadikan alat pembunuhan, kami juga mengamankan sepeda motor sebagai sarana pelaku ke rumah korban," katanya.
Ia mengatakan pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHPidana dengan ancaman hukuman seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.
Dudung pun segera bergegas ke lokasi dan melihat banyak orang menangis di dalam rumah. Saat dicek, ia melihat seorang ibu rumah tangga terkapar bersimbah darah di atas kasur.
"'Tolong-tolong, maling-maling'. Maka saya ke sini, saya masuk ke kamar, ada korban terkapar, kondisinya banyak darah di kamar. Mati enggak wajar. Ibunya menangis minta tolong, tolong," kata Dudung