"Daerah terisolir. Jauh. Tidak bisa dijangkau ambulans. Sehingga dibawa dengan tandu. Ibu dan bayi sehat-sehat. Sudah melahirkan dibawa pulang," jelas Hajran.
Ia mengatakan sang ibu hamil sempat menolak saat dirujuk ke puskesmas dengan alasan terkendala biaya.
"Bidan menganjurkan rujuk ke puskesmas, tapi keluarga menolak dengan alasan kendala biaya segala macam. Padahal ada BPJS," kata Hajran kepada wartawan, Senin (27/11/2023) di Simpang Empat, Pasaman Barat.
Baca juga: Kisah Ibu Hamil di Pasaman Barat Melahirkan di Jalan, Tak Sanggup Bayar Rujukan Puskesmas
Ia juga membenarkan bahwa suami pasien membuat surat pernyataan menolak untuk dirujuk.
"Tanggal 25 bidan dipanggil kembali, karena mungkin ada keluhan dari si ibu ini. Bidan datang, ternyata setelah diperiksa pembukaan sudah dua. Artinya, sudah ada tanda-tanda melahirkan. Bidan menganjurkan membawa lagi ke Puskesmas Parit. Bersedia, karena kondisi keadaan di sana mungkin, dibawa dengan tandu didampingi bidan," kata Hajran.
Ia mengatakan jika sang pasien bersedia dirujuk untuk mendapatkan pelayanan, pihaknya akan menyiapkan rumah singgah.
"Kalau jauh-jauh hari bersedia kami juga menyiapkan rumah singgah. Seandainya ada pasien yang perlu," kata Hajran
"Alhamdulillah, ibu dan bayinya sampai saat ini selamat," tutur Hajran.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Perdana Putra | Editor: Reni Susanti), Tribunnews
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.