Pasien lalu dirujuk ke RSUD Soe atas persetujuan keluarganya.
Setiba di sana pada pukul 23.48 Wita. Pada Rabu 22 November 2023 sekitar pukul 09.32 Wita, karena kondisi masih sama, petugas surveilans Dinas Kesehatan TTS melakukan konfirmasi ke RSUD Soe.
Keadaan secara umum, Yulius masih sadar dan bisa bercerita tentang kejadian yang menimpanya.
Namun pada pukul 18.00 Wita, Yulius mengeluh sakit tenggorakan, sesak napas, takut angin, cahaya, dan air.
"Keadaan secara umum lemah, gelisah, dan berteriak-teriak. Kondisi itu pun dirasakan hingga pukul 15.00 Wita. Saat ingin tidur, Yulius mulai mengeluarkan busa dan air liur secara berlebihan serta pola napas tidak efektif," ungkap Ria.
Kamis 23 November 2023 sekitar pukul 06.00 Wita, Yulius meminta diberikan makanan dan minuman. Setelah itu, ia kembali gelisah, berteriak hingga seluruh badannya berkeringat yang disertai ketakutan.
Sekitar pukul 11.20 Wita, petugas yang menjaga mendengar suara teriakannya terhenti.
Petugas pun langsung memastikan dan mengeceknya. Namun tidak mendapat respons. Petugas pun memeriksa nadi dan rekam jantung, tapi detaknya terhenti dan dinyatakan meninggal dunia.
"Jika dilihat dari gejala yang muncul dan masa inkubasi yang ada, maka korban mengalami gejala khas rabies awal di minggu ke-23, pasca gigitan dan meninggal setelah 5 hari mengalami gejala khas rabies," ungkap Ria.
Jenazah Yulius lanjut dia, sudah dibawa ke kampung halamannya untuk disemayamkan sambil menunggu pemakaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.