Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digigit Anjing Peliharaannya, Pasien Suspek Rabies di NTT Meninggal Dunia

Kompas.com - 25/11/2023, 12:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Yulius Benu (49) pasien suspek rabies asal Dusun D, Desa Boti, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia.

Informasi itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS Ria Tahun, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (25/11/2023).

"Meninggalnya kemarin sekitar pukul 11.24 Wita, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe, TTS," kata Ria.

Baca juga: Mari Bantu Ibu Regina, Rawat Anak Disabilitas Seorang Diri di NTT

Ria menyebut, Yulius sempat menjalani perawatan medis di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kie pada 21 November 2023, kemudian dirujuk ke RSUD Soe.

Dia menuturkan, awalnya Yulius digigit anjingnya saat hendak menggendong ponakannya yang sedang bermain di halaman rumahnya, 15 Juni 2023.

Saat itu, Yulius dalam posisi tertunduk, tiba-tiba anjing itu datang dari belakang rumahnya langsung menggigitnya di kaki kanan sebanyak tiga kali.

Baca juga: Sepasang Kekasih di Belu NTT Dibegal, Ditelanjangi dan Direkam Video

Luka gigitan itu di antaranya menembus ototnya, sedangkan dua luka lainnya hanya goresan.

Setelah itu, Yulius sempat mencuci bekas gigitan menggunakan sabun. Namun tidak melaporkan ke Puskesmas untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).

Menjelang dua hari, setelah menggigit Yulius, keluarganya pun berusaha menangkap anjing tersebut.

Namun, adik kandung Yulius juga mendapat gigitan di bagian telapak tangan kanannya. Hal serupa dilakukan adik Yulius. Dia mencuci luka dan tidak melapor ke Puskesmas.

Selanjutnya pada 19 November 2023, Yulius merasakan sakit di bagian pinggang kanan disertai keram hingga ke jari kakinya.

Namun, Yulius membiarkan begitu saja dengan alasan cuman sakit biasa saja.

Kemudian 20 November 2023 sekitar pukul 21.00 Wita, Yulius mulai merasakan sesak napas di bagian dada dan merasa haus.

Saat hendak ingin meminum air, Yulius tidak bisa menelan karena bagian dadanya terasa sesak. Gejala itu juga dirasakan saat membuang air kecil.

Karena kondisinya semakin parah, keluarga membawanya ke Puskesmas Kie pada 21 November 2023 sekitar pukul 16.00 Wita, dengan keluhan gelisah, sulit minum air, dan takut angin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com