Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Sumsel Siagakan 1.000 Personel di Daerah Rawan

Kompas.com - 23/11/2023, 16:26 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 1.000 pasukan dari seluruh instansi disiagakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di daerah rawan untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi akibat perubahan cuaca yang berlangsung saat ini.

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni mengatakan, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) terdapat perubahan iklim dengan potensi hujan merata di seluruh wilayah dalam kurun waktu tiga hari ke depan.

Potensi hujan deras itu dikhawatirkan dapat menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor terutama di kawasan perairan serta pegunungan.

Baca juga: BNN Awasi Ketat Labuan Bajo karena Daerah Rawan Narkoba di NTT

Sehingga, 1.000 petugas gabungan itu nantinya disiapkan untuk mengantisipasi dan mengevakuasi warga terdampak.

“Ini sebagai upaya kita untuk melakukan mitigasi di beberapa daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor,” kata Agus Fatoni saat menggelar apel pasukan antisipasi bencana di Palembang, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Pangdam Cenderawasih Ungkap 5 Daerah Rawan di Papua Saat Pemilu

Agus menjelaskan, seluruh peralatan personel di lapangan dipastikan telah lengkap. Sehingga, semuanya dapat digunakan untuk mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor.

“Musim hujan ini akan rawan bencana khususnya longsor dan banjir, sehingga semua peralatan harus mumpuni,” beber dia.

Meski telah terjadi peralihan musim, Agus menyebutkan, operasi penanganan karhutla di OKI masih berlangsung. Sebab, di beberapa wilayah kawasan gambut masih terdapat titik api.

"Operasi karhutla tetap jalan masih ada titik api. Satgas ini masih tetap berjalan sampai karhutla tidak ada lagi," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis mengatakan, diperkirakan dalam tiga hari ke depan dinamika atmosfer di Sumsel berpotensi adanya awan hujan.

Sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan bantaran sungai dan lereng gunung diminta untuk waspada bencana.

“Di beberapa daerah punya potensi banjir dan longsor. Namun potensi rawan terjadi di sekitar bantaran sungai dan lereng, sehingga diminta untuk waspada,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com