SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mulai melakukan pemetaan lokasi rawan banjir jelang musim penghujan.
Hal itu dilakukan karena pada akhir tahun lalu, Kota Semarang pernah dikepung banjir dan rob.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P mengatakan, peralihan kemarau ke musim hujan menjadi fokus perhatiannya dalam menanggulangi banjir.
Baca juga: Banjir Genangi Jalan Lintas Rokan Hulu-Bengkalis Riau, Lalu Lintas Terganggu
"Kami sudah punya mitigasi di wilayah-wilayah tertentu yang notabene sering berpotensi banjir," kata Endro saat dikonfirmasi, Rabu (25/10/2023).
Dia menyebut, dengan melakukan antisipasi nantinya dapat meminimalisir ancaman banjir.
"Terdapat beberapa daerah yang telah masuk peta rawan banjir. Salah satunya di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk," paparnya .
Menurutnya, dua lokasi tersebut menjadi langganan banjir setiap memasuki musim penghujan.
"D sana, itu pasti berdampak pada luapan air yang masuk ke permukiman," katanya.
Berdasarkan data yang diperolehnya dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan akan mulai pada November 2023.
"Personel sudah siap karena kami selalu belajar dari pengalaman. Mulai bulan November kami dalam posisi siaga menghadapi musim hujan," imbuh Endro.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan, kesiapan mitigasi bencana banjir jelang musim hujan telah matang. Pemetaan daerah-daerah rawan banjir pun telah dilakukan.
"Penanganan persoalan banjir saat musim hujan menjadi fokus kami. Tak hanya pembangunan infrastruktur pengendali banjir, tapi mitigasi dan pemetaan wilayah juga terus kami lakukan," kata Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.