Sera pun mengungkapkan apa yang disampaikan H tidak benar. Menurutnya, ia dan rombongannya berada di warung tersebut hanya berkisar satu jam.
"Saya bersama teman-teman cuma sejaman. Kan Indomie aja direbus dulu kan. Tapi kalau berjam-jam mau ngapain gue bawa bayi sama anak kecil," ujar Sera, Rabu (15/11/2023).
Sera menampik berada di warung tersebut selama enam jam.
Sebab, ia dan rombongan berangkat dari rumah menuju ke Puncak pukul 22.00 WIB. Sehingga tidak mungkin jam 21.00 WIB, mereka sudah ada di warung tersebut.
"Ya Allah itu penjaga warung bohong banget, aku jam 9 malam masih di rumah berangkat aja jam 11-an," kata sera.
Baca juga: Berdiri Tanpa Izin, Warpat di Puncak Bogor Bakal Dibongkar
Menurut Sera, penjaga warung saat itu panik ketika ditanya terkait harga makanan dan minuman yang dijual.
Bahkan penjaga warung hanya memberikan jawaban klasik.
"Tetehnya panik nih, apalagi pas gue minta bill lagi aja dia dia kek panik bertigaan. Gue samperin pas mereka lagi berunding, gue bilang 'teh ini bener harganya? ini ga wajar loh teh harganya'. Mereka hanya berkata 'saya cuma kerja di sini (alasan klasik)," pungkas Sera.
Terkait viralnya harga teh manis Rp 45 ribu itu, rupanya hal tersebut seringkali terjadi.
Ketua Paguyuban Pedagang Puncak, Mumuh mengatakan, pedagang Puncak memang terbiasa menggetok harga pada pembeli yang nongkrongnya lama.
"Sudah biasa," kata Mumuh.
"Jajan kopi cuma 2 ya wajar saya masukin harga Rp 100.000, karena itu jadi kena cas," katanya.
Kata Mumuh, pedagang Puncak memang mengenakan biaya tambahan bagi wisatawan yang terlalu lama berada di warung.
Baca juga: Jadwal Ganjil Genap Puncak Bogor Selama Libur 17 Agustus
Namun, pihak warung yang viral tersebut, saat itu tak mengatakan adanya tambahan biaya.
Selain itu ia mengatakan harga mi instan yang dijual di warung itu juga tak sesuai dengan kesepakatan antar pedagang di Puncak Bogor.