Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Semarang Minta Kasus Pencabulan Bocah hingga Meninggal Segera Diusut

Kompas.com - 07/11/2023, 21:04 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Teka-teki penyebab meninggalnya bocah 12 tahun dengan tidak wajar di Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada Rabu (1/11/2023) lalu masih menjadi misteri. 

Padahal, dari hasil pemeriksaan oleh tim medis, ditemukan luka pada bagian dubur dan alat kelamin korban berinisial DKW ini.

Kepolisian telah melakukan autopsi dan kini tengah menunggu hasil dari tim forensik untuk mengetahui penyebab pasti korban meninggal dunia.

Baca juga: Bocah SD yang Meninggal Tidak Wajar di Semarang Sudah Sakit sejak Jumat, Ada Luka di Kemaluan Korban

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus kematian tersebut. 

"Ini memang karena awal tidak tahu luka kekerasan seksual, kemudian sedang diproses. Sekarang informasinya masih menunggu hasil (autopsi-red) dari kepolisian dan tetap harus terungkap," jelasnya dalam keterangannya kepada awak media, Selasa (7/11/2023). 

Menurutnya, siapa pun pelakunya harus dihukum berat sesuai aturan yang berlaku. Apalagi, lanjutnya, kasus ini menjadi perhatian publik, karena selain korbannya anak, diduga ada unsur kekerasan seksual.

“Dengan adanya seperti ini (autopsi) bisa langsung diketahui," paparnya. 

Dia beranggapan, dari hasil autopsi jenazah korban tersebut ada sesuatu yang menurutnya tidak wajar. 

"Karena ini ada yang tidak wajar, kemudian infonya nunggu autopsi dulu beberapa hari baru keluar hasilnya,” tambahnya.

Baca juga: Anak 7 Tahun di Semarang Meninggal Tidak Wajar, Ditemukan Luka Bekas Benda Tumpul di Alat Kelamin

Lebih lanjut, dia mendorong kepada korban kekerasan seksual untuk berani melapor dengan memanfaatkan inovasi dari kerja sama antara Polrestabes Semarang dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

"Warga bisa lapor melalui fitur Kentongan Digitual di aplikasi Libas," paparnya.

Selain itu, dia juga telah memerintahkan kepada seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Semarang untuk mensosialisasikan terkait bahaya kekerasan seksual termasuk bullying. 

"Termasuk soal sosialisasi tentang Kentongan Digitual di aplikasi Libas, agar masyarakat yang menjadi korban kekerasan dan bullying berani melaporkan diri," ujar perempuan yang akrab disapa Ita tersebut.

Menurutnya, dunia pendidikan yang notabene banyak anak-anak di bawah umur dan organisasi perempuan juga menjadi sasaran korban kekerasan seksual.

"Pertama saya minta kepada kepala dinas membuat program, jadi nanti sosialisasi tidak hanya di sekolah tetapi di ibu-ibu. Nanti mungkin suatu saat kita juga akan bikin program sosialiasi di ibu PKK, kemudian di pertemuan pengajian," imbuh Ita. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Update Banjir di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas Capai 37 Orang

Regional
Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Jalan Rusak, Pasien di Sikka Ditandu 1 Jam Cari Tumpangan ke Puskesmas

Regional
Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Longsor di Kelok 9, Akses Sumbar-Riau Sempat Tertutup 8 Jam

Regional
[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Subang, Sopir Bus Sebut Rem Tak Berfungsi | Korban Banjir Nunukan Tidur Bawa Parang untuk Usir Buaya

Regional
Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Duel Maut Sesama Sopir Truk di Banjarmasin, Seorang Tewas

Regional
Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Satu Korban Longsor Luwu Ditemukan Tewas di Kebun, Jumlah Korban Kini Mencapai 14 Orang

Regional
Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Longsor Tutup Jalan Penghubung Kabupaten Tanah Bumbu dan HSS Kalsel, Sebuah Mobil Terjebak

Regional
Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Maju di Pilkada Banten 2024, Iti Berharap Dipasangkan dengan Airin

Regional
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com