Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kerajinan Tangan di Indonesia, Salah Satunya Wayang Kulit

Kompas.com - 02/11/2023, 19:33 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kerajinan tangan merupakan salah satu kekayaan budaya di Indonesia.

Beragam kerajinan tangan di Indonesia terinspirasi dari flora dan fauna yang terdapat di Nusantara.

Kerajinan tangan yang telah dikenal dunia tersebut diwariskan secara turun temurun. 

Berikut ini adalah sejumlah kerajinan tangan di Indonesia.

Kerajinan Tangan di Indonesia

1. Wayang Kulit dari Yogyakarta

Wayang kulit adalah kerajinan tangan dari Yogyakarta yang telah dikenal sejak tahun 840 M.

Kerajinan tangan wayang kulit juga masuk dalam Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO.

Wayang kulit khas Yogyakarta dibuat dari kulit kerbau, bahan pewarna putih, dan perekatnya dibuat dari tulang binatang itu.

Wayang kulit adalah produk budaya yang dihasilkan sebelum agama Islam masuk ke Indonesia dan masih dipertahankan hingga saat ini.

Dalam perkembangannya wayang kulit mengalami perubahan, baik bentuk maupun maknanya.

Pembuatan satu wayang kulit membutuhkan waktu sekitar satu minggu hingga empat bulan, tergantung tingkat kesulitannya.

Baca juga: Asal-usul, Ragam Jenis, dan Fungsi Wayang Kulit

Lamanya proses pembuatan karena pengrajin selalu mmeperhatikan detail dari setiap wayang kulit.

2. Songket dari Palembang

Kain songket berusia ratusan tahun yang merupakan peninggalan nenek buyut Ki Agus Zainal Arifin dipajang rapi di dalam museum pribadi miliknya yang berada di Jalan Ki Gede Ing Suro, Nomor 173, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (24/2/2022). Zainal yang karyanya sudah dikenal hingga mancanegara tersebut membuat museum songket pribadi di galerinya, termasuk memajang sejumlah kain songket yang sudah berusia ratusan tahun peninggalan dari nenek buyutnya.KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Kain songket berusia ratusan tahun yang merupakan peninggalan nenek buyut Ki Agus Zainal Arifin dipajang rapi di dalam museum pribadi miliknya yang berada di Jalan Ki Gede Ing Suro, Nomor 173, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (24/2/2022). Zainal yang karyanya sudah dikenal hingga mancanegara tersebut membuat museum songket pribadi di galerinya, termasuk memajang sejumlah kain songket yang sudah berusia ratusan tahun peninggalan dari nenek buyutnya.

Songket khas Palembang mampu memberikan kesan mewah dan elegan bagi pemakainya.

Hal tersebut karena, penggunaan benang emas dan perak sebagai ragam hias serta detail rumit dalam songket tersebut.

Ada dua pendapat mengenai kemunculan kain songket. Pertama, kain songket awalnya muncul pada masa Kerajaan Sriwijaya di Palembang abad ke-7 hingga ke-13.

Pada saat itu, kain songket merupakan usaha sambilan masyarakat Palembang.

Pendapat kedua, keberadaan kain songket bersama dengan munculnya Kesultanan Palembang Darussalam pada tahun 1659-1823.

Baca juga: Rumitnya Pembuatan Kain Songket Palembang, Selembar Bisa 3 Bulan

Berdasarkan catatan sejarah, pihak yang berhak dan pantas memakai kain songket pada waktu itu adalah raja atau sultan dan kerabat keraton.

Songket yang dipakai oleh para sultan di Palembang sebagai pelengkap pakaian kebesaran.

3. Getah Nyatu dari Kalimantan

Kekayaan hayati hutan Kalimantan melahirkan kerajinan tangan yang unik, yaitu getah nyatu.

Sesuai namanya, kerajinan getah nyatu tersebut memanfaatkan getah dari pohon nyatu.

Pohon nyatu adalah endemik Pulau Kalimantan, terutama Pangkalan Bun dan Kecamatan Bukit Tangkiling.

Getah nyatu merupakan kerajinan tangan yang populer sejak tahun 1980-an dan sering menjadi buah tangan bagi orang yang berkunjung ke Kalimantan.

Proses pembuatan kerajinan getah nyatu tergolong rumit, mulai perebusan batang sebanyak tiga kali hingga pemisahan dan pengolahan getahnya.

Getah nyatu biasanya dibuat menjadi kerajinan berbentuk kapal dan replika boneka.

4. Noken dari Papua

Tas noken khas Papuamimikab.go.id Tas noken khas Papua

Noken adalah tas tradisional Papua telah tercatat dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak 2012.

Baca juga: Mengenal Noken Asli Suku Kamoro Papua, Dibuat dari Kulit Kayu dan Daun

Kerajinan tangan noken berasal dari serat kayu, batang anggrek, kayu, dan benang warna-warni yang dianyam menjadi tas unik.

Noken telah dikenal sejak zaman nenek moyang hingga saat ini. Masyarakat Papua masih menggunakan noken dalam kegiatan keseharian mereka.

Keunikan noken berupa kemampuannya mengangkat berat mencapai 20 kilogram. Noken biasa digunakan untuk membawa hasil pertanian maupun dagangan ke pasar.

Saat ini, noken merupakan salah satu kerajinan tangan dan oleh-oleh khas Papua.

5. Kipas Kayu Cendana dari Bali

Kipas Kayu Cendana adalah salah satu kerajinan tangan dari Bali.

Keistimewaan kerajinan tangan tersebut adalah menggunakan bahan berupa kayu cendana.

Keharuman khas kayu cendana main menguat saat kipas dikibaskan untuk mengusir rasa gerah.

Kipas Kayu Cendana khas Bali banyak diburu sebagai cendramata.

Sumber:

www.kemenparekraf.go.id

budaya.jogjaprov.go.id

 

warisanbudaya.kemdikbud.go.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com