Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lekun Tu'in, Kue Khas Hewa NTT yang Dibuat Penuh Pantangan

Kompas.com - 31/10/2023, 14:14 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Lekun Tu'in telah menjadi warisan kuliner khas masyarakat Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lekun berarti olahan dari beras, yang berasal padi lokal (nalu mita/padi hitam). Sementara tu'in berarti memasukan sesuatu ke bambu. Jenis bambu yang digunakan biasa disebut peri.

Lekun tu'in merupakan olahan tepung beras padi lokal yang dimasukan ke bambu, lalu dipanggang di atas bara api.

Benedikta Beting Soge (45), warga Desa Hewa, mengatakan, lekun tui'n hanya sesekali dikonsumsi warga. Namun hampir setiap hajatan perkawinan lekun tui'n menjadi makanan wajib yang harus disiapkan oleh pihak perempuan. 

"Kalau keluarga laki-laki datang membawa belis ke pihak perempuan, nanti pihak perempuan membawa lekun tu'in ke pihak laki-laki sebagai balasan," ujar Benedikta kepada Kompas.com saat ditemui di Desa Hewa, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: 10 Kuliner Tradisional khas Indonesia Berbahan Pisang

Benedikta mengatakan, proses pembuatan lekun tui'n tidaklah sulit. Hanya saja masyarakat Hewa punya pantangan selama proses pembuatannya.

Misalnya, setiap orang yang mengolah lekun tu'in hatinya harus bersih, tidak diperbolehkan berbicara kotor, membentak, dan memaki-maki.

"Karena masyarakat punya keyakinan tersendiri, di mana apabila melanggar aturan tersebut maka lekun tu'in akan cepat basi atau rusak sebelum dikonsumsi," ujarnya.

Proses pembuatan

Proses pembuatan lekun tui'nKOMPAS.COM/Serafinus Sandi Hayon Jehadu Proses pembuatan lekun tui'n

Penggerak Lokal Desa Hewa Sindy Soge (32) mengatakan, ada sejumlah alat dan bahan yang perlu disiapkan sebelum membuat lekun tui'n.

Diantaranya, nuhung (lesung), keru (alat tradisonal untuk membuat parutan kelapa), peri da'an (batang bambu), aiyaur (kayu bakar).

 

Lalu, wenit mita (beras hitam) yang berasal dari padi lokal (nalu mita) kelapa parut, gula pasir atau gula merah, klahi (kemangi), dan air mineral.

Caranya, beras hitam terlebih dahulu direndam dengan air selama beberapa menit. Lalu tiriskan. Selanjutnya ditumbuk menggunakan lesung menjadi tepung beras.

Tepung beras kemudian dicampur dengan parutan kelapa, gula pasir dan gula merah, air secukupnya, dan kemangi dalam sebuah wadah yang terbuat dari anyaman daun lontar (kalekar). Lalu dicampur hingga merata.

"Proses campur bahan-bahan ini disebut gamong. Jangan tambahkan dengan sedikit air untuk memberi tekstur agak lembab," beber Sindy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Keracunan Massal di Brebes Terungkap, Makanan Basi?

Penyebab Keracunan Massal di Brebes Terungkap, Makanan Basi?

Regional
Nelayan di NTT Tewas Diterkam Buaya, Korban Sempat Panjat Pohon Bakau

Nelayan di NTT Tewas Diterkam Buaya, Korban Sempat Panjat Pohon Bakau

Regional
Kantor Dinas Perkim Majene Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Kantor Dinas Perkim Majene Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
2 Pasangan Pengungsi Rohingya Menikah di Kamp Pengungsian Aceh Barat

2 Pasangan Pengungsi Rohingya Menikah di Kamp Pengungsian Aceh Barat

Regional
Bus Surya Kencana Terguling di Lombok Timur akibat Sopir Ugal-ugalan

Bus Surya Kencana Terguling di Lombok Timur akibat Sopir Ugal-ugalan

Regional
Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan di Bandungan Hari Ini, Pelayat Berdatangan

Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan di Bandungan Hari Ini, Pelayat Berdatangan

Regional
Festival Lampion 23 Mei di Borobudur: Jadwal Pembelian Tiket, Harga, dan Lokasi Penerbangan

Festival Lampion 23 Mei di Borobudur: Jadwal Pembelian Tiket, Harga, dan Lokasi Penerbangan

Regional
PKS Rekomendasikan Wali Kota Depok dan Haru Suandharu Maju Pilkada Jabar

PKS Rekomendasikan Wali Kota Depok dan Haru Suandharu Maju Pilkada Jabar

Regional
Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Regional
Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Regional
9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

Regional
Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Regional
Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com