Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 2 Bulan, 50 Meter Pantai di Padang Terkikis Abrasi

Kompas.com - 30/10/2023, 17:54 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Pantai Indah Cemara Laut Pasia Jambak di Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, mulai rusak akibat abrasi

Dalam dua terakhir dilaporkan sudah sekitar 50 meter daratan di pantai itu terkikis. 

Pati Hariyos, aktivis lingkungan Kota Padang, mengatakan sekitar 300 batang pohon cemara yang baru ditanam di pantai itu hilang terbawa arus.

Abrasi disebut terjadi sepanjang 500 meter dari lokasi pemasangan batu gird terakhir.

"Setiap tahun terjadi abrasi di sini," sebut Pati, Senin (30/10/2023).

Baca juga: Parahnya Abrasi Pantai di Bengkulu dan Penanganannya yang Butuh Rp 5 Triliun

Pati mengaku sudah sering berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Padang dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mengantisipasi dampak abrasi tersebut. 

Namun hingga saat ini, belum tampak penanganan yang serius yang dilakukan pemerintah.

Apalagi Pantai Pasia Jambak termasuk destinasi wisata Kota Padang, dengan adanya abrasi akan menghilangkan keindahan pantai.

"Harapan kita baik pemerintah daerah, pemerintah kota Padang, provinsi Sumbar, maupun pusat harus mengambil tindakan untuk pengamanan garis pantai kita," ujarnya.

Baca juga: Abrasi di Bengkulu, Setiap Tahun 2 Meter Daratan Tenggelam

Rumah warga terancam

Abrasi pantai yang terjadi di Pantai Indah Cemara Laut Pasia Jambak juga membuat warga sekitar khawatir rumahnya tergerus.

"Khawatirlah, kadang dak bisa tidur malam. Kalau angin ini, kadang 24 jam, dari pagi sampai pagi, rasa dihempar ombak," ujar Rita Susanti (42) sekitar Pantai Indah Cemara Laut Pasia Jambak saat ditemui, Senin.

 

Rita Susanti mengatakan awal membangun rumah dua tahun lalu, jarak rumahnya dengan bibir pantai masih 20 meter. Namun kini hanya sekitar empat sampai lima meter saja.

Pantauan TribunPadang.com, puluhan pohon pinus di depan rumahnya terancam roboh, dan sejumlah pohon kelapa sudah tumbang.

"Ini karena musim angin selatan, sejak empat bulan ini," ujarnya.

Baca juga: Konservasi Penyu di Kulon Progo Terancam Abrasi, Warga Berharap Ada Relokasi

Sementara itu, Zailus Ikhlas (47) mengaku sudah sekitar 20 meter bibir pantai tergerus ombak karena abrasi sejak dua bulan belakang.

"Jaraknya 20 meter, dari bibir pantai," ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang Al Banna mengatakan sudah mendapat laporan sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat ini Tim Reaksi Cepat BPBD Padang meninjau lokasi, didapati abrasi mengakibatkan 5 pohon kelapa tumbang.

Baca juga: Koster Sebut Luas Bali Menyusut dalam 5 Tahun Terakhir, Terkikis 50 Km Persegi karena Abrasi

Serta 25 pohon cemara laut serta bibir pantai tergerus sepanjang 700 meter.

Menurut Al Banna, abrasi Pantai Indah Cemara Laut Pasia Jambak juga mengancam lima unit rumah warga.

Selain itu, sekitar 100 pondok wisata juga terancam karena hempasan ombak yang sudah dekat ke pemukiman. 

 

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Abrasi Kikis 50 Meter Pesisir Pantai Pasia Jambak Padang, Ratusan Pohon Cemara Terbawa Arus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Regional
Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Regional
Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Regional
Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Regional
Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Regional
Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Regional
Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Regional
Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Regional
Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Regional
Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Regional
6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

Regional
Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Regional
Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Regional
Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Regional
Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com