Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palembang Turun Hujan, Warga Harap Kabut Asap Karhutla Cepat Hilang

Kompas.com - 18/10/2023, 16:10 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Kota Palembang, Sumatera Selatan mulai diguyur hujan dengan intensitas rendah hingga sedang yang berlangsung pada hari ini, Rabu (18/10/2023).

Dengan adanya hujan tersebut, warga berharap kondisi kabut asap akibat Kebakaran hutan dan Lahan (Karhutla) cepat menghilang sehingga udara kembali normal.

Baca juga: 1.044 Titik Api Terpantau di Sumsel, Kondisi ISPU Palembang Berbahaya

Eko Prasetyo (33) salah satu warga Palembang mengatakan, kondisi hujan ini sudah sangat lama dinantikan. Sebab, hampir tiga bulan terakhir Sumatera Selatan mengalami kekeringan hingga membuat kondisi karhutla meluas dan menyebabkan terjadinya kabut asap.

“Semoga asap bisa terbawa hujan, sehingga udara kembali sehat,” kata Eko.

Kondisi asap akibat karhutla di Palembang hampir tiga hari terakhir berada pada puncaknya. Bahkan, asap mulai menyelimuti kota sejak pagi hingga menjelang siang.

Berdasarkan data dari Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), konsentrasi partikulat atau PM 2.5 di Palembang hari ini sempat menyentuh di atas 400 Ugram/m3 pada pukul 05.00WIB atau berada di level sangat berbahaya. Kondisi tersebut bertahan hingga pukul 07.00WIB.

Lalu pukul 12.00 WIB, konsentrasi partikulat kembali menurun di angka 234.80 Ugram/m3 dan berada di level sangat tidak sehat. Setelah pukul 13.00WIB, PM 2.5 turun lagi menjadi, 152.70 Ugram/m3 dan berada di level kuning atau tidak sehat.

“Hari ini kondisinya juga cukup parah, karena dari pagi sampai siang kabut asap tidak meredah. Biasanya mereda menjelang siang, namun hari ini tidak. Harapannya dengan terjadi hujan, kabut asap di Palembang cepat hilang dan kebakaran juga padam,” ungkap Eko.

Sama halnya yang diutarakan oleh Alwi (34) warga Palembang. Sejak beberapa minggu terakhir ia merasakan sesak napas karena asap karhutla begitu pekat. Dengan adanya hujan ini, ia berharap kondisi udara dapat kembali normal.

“Sejak Senin asap sangat pekat. Kalau keluar tidak menggunakan masker rasanya sesak sekali. Semoga hujan hari ini membuat kualitas udara menjadi normal lagi,” ujarnya.

Ia pun berharap pemerintah untuk mengambil langkah cepat agar kondisi karhutla yang terjadi di Kabupaten OKI dan Ogan Ilir dapat dikendalikan. Sehingga, kabut asap akibat karhutla tidak lagi mengepung Palembang.

“Semoga wilayah yang terbakar juga bisa turun hujan sehingga api karhutla cepat padam,” harapnya.

Baca juga: Kebakaran di Lereng Gunung Argopuro Akhirnya Padam, Petugas Antisipasi Karhutla Susulan

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan Wandayantolis mengatakan, hujan yang terjadi di Palembang karena adanya awan penghujan yang cukup besar. Kemudian, Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan BPBD membuat potensi hujan turun menjadi sangat besar.

“Potensi hujan sudah terpantau sejak tanggal 13 Oktober dan diperkuat oleh TMC,” kata Wandayantolis.

Ia menerangkan, hujan yang berlangsung di wilayah Sumatera Selatan hari ini terjadi di Banyuasin dan sedikit wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 22 Oktober mendatang.

“Potensi hujan ada sampai dengan tanggal 21 dengan bantuan TMC bisa jadi sampai tgl 22 atau 23,” ujarnya.

Dengan turunnya hujan, Wandayan tak memungkiri bahwa kondisi asap akibat karhutla di Palembang akan menurun. Hanya saja, bila lokasi kebakaran yang saat ini belum padam dapat menyebabkan kabut asap kembali menyelimuti Palembang.

Dari pantauan citra radar BMKG, hingga saat ini potensi hujan di OKI masih kecil. Padahal titik api terbesar berada di wilayah tersebut.

“Namun karena di sumber asap hujannya belum maksimal, jadi potensi asap dan menurunnya kualitas udara masih mungkin (terjadi),” ungkapnya.

Baca juga: Langkah Pemprov Sumsel Tekan Jumlah Titik Panas Karhutla Dipuji BMKG

Dihubungi terpisah, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto mengungkapkan, kebakaran saat ini masih berlangsung di empat Kabupaten yakni OKI, Banyuasin, Musi Banyuasin dan Ogan Ilir.

Rinciannya, untuk di OKI, berlangsung di Kecamatan Jungkal, Cinta Jaya, Kedaton, Teluk Gelam, Pancawarna, Cengal, Riding, Tulung Selapan, Air Sugihan dan Air Rumbai. Sementara, di Kabupaten Banyuasin berlangsung di Kecamatan Siju.

Untuk Kabupaten Muba, berlangsung di Kecamatan Lalan dan Rantau Kroya. Lalu di Kabupaten Ogan Ilir terjadi kebakaran di kawasan timbangan.

“Kondisinya sekarang, tim masih berupaya melakukan pemadaman. Karena hujan belum sampai ke OKI,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com