Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Targetkan Jumlah Anak "Stunting" Turun 4 Persen pada Tahun Ini

Kompas.com - 18/10/2023, 10:39 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan angka stunting pada 2023 turun 4 persen menjadi 17 persen.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2022 dan ditargetkan pada 2024 sebesar 14 persen.

"Target kita tahun 2024 nanti, stunting turun yang tadinya di angka 21,6 persen menjadi 14 persen, dan di 2023 sendiri sekarang sedang kita hitung. Target kita di tahun ini stunting turun empat persen yakni menjadi 17 persen,” kata Budi kepada wartawan di Serang. Selasa (17/10/2023).

Baca juga: RSUD Magetan Terima Rujukan 775 Balita Stunting Selama 2023, Kesadaran Warga pada Tengkes Disebut Meningkat

Budi mengungkapkan, persentase stunting paling tinggi ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan angka balita stunting 35,3 persen.

Dikatakan Budi, faktor utama penyebab kasus stunting karena ekonomi masyarakat. Ibu hamil tidak dapat pelayanan dasar kesehatan dan asupan gizi.

“Karena di sana (NTT) masalah ekonomi iya, kesehatan dasar iya, juga kebersihan. Stunting itu kan masalah dasar dari kesehatan dan pemenuhan gizi,” ujar Budi.

Untuk menekan angka stunting, Kementerian Kesehatan telah merancang 11 intervensi spesifik mulai dari skrining remaja putri hingga bebas buang air besar sembarangan.

Baca juga: Kunjungi Posyandu di Bali, Wapres Senang karena Tak Ada Kasus Stunting

Menurut Budi, penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, butuh bantuan semua pihak termasuk dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

“Stunting ini tidak bisa dilakukan sendiri, butuh kekompakan semua pihak termasuk masyarakat,” kata dia.

 

Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani mengatakan, 1.000 pengusaha mengintervesi stunting melalui Gerakan Anak Sehat - Kolaborasi Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting (GAS-KIPAS).

Pada tahap awal, Apindo menyasar tiga kabupaten dan kota yakni Kabupaten Bogor, Kota Serang, dan Kabupaten Purbalingga dengan total 3.600 penerima manfaat.

“Gerakan 1.000 pengusaha gotong royong untuk stunting ini menopang inisiatif berkelanjutan dalam upaya bersama menurunkan tingkat prevalensi stunting di Indonesia,” ujat Shinta.

Baca juga: Setengah Juta Keluarga di Banten Berisiko Stunting

Program ini, kata Shinta, diharapkan dapat membantu pemerintah menurunkan tingkat prevalensi stunting nasional hingga 14 persen pada tahun 2024.

Apindo, lanjut Shinta akan fokus pada peningkatan kualitas asupan gizi dan edukasi gizi pada kelompok penerima manfaat, terutama ibu hamil, ibu dengan anak bawah dua tahun (baduta), dan baduta.

Kemudian, para pemangku kepentingan kesehatan di Posyandu dan Puskesmas.

"Kita sudah membentuk tim khusus, yang terdiri atas perwakilan perusahaan dan tim pakar yang memiliki kapasitas di bidang nutrisi dan penanggulangan stunting," kata Shinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com