Salin Artikel

Menkes Targetkan Jumlah Anak "Stunting" Turun 4 Persen pada Tahun Ini

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2022 dan ditargetkan pada 2024 sebesar 14 persen.

"Target kita tahun 2024 nanti, stunting turun yang tadinya di angka 21,6 persen menjadi 14 persen, dan di 2023 sendiri sekarang sedang kita hitung. Target kita di tahun ini stunting turun empat persen yakni menjadi 17 persen,” kata Budi kepada wartawan di Serang. Selasa (17/10/2023).

Budi mengungkapkan, persentase stunting paling tinggi ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan angka balita stunting 35,3 persen.

Dikatakan Budi, faktor utama penyebab kasus stunting karena ekonomi masyarakat. Ibu hamil tidak dapat pelayanan dasar kesehatan dan asupan gizi.

“Karena di sana (NTT) masalah ekonomi iya, kesehatan dasar iya, juga kebersihan. Stunting itu kan masalah dasar dari kesehatan dan pemenuhan gizi,” ujar Budi.

Untuk menekan angka stunting, Kementerian Kesehatan telah merancang 11 intervensi spesifik mulai dari skrining remaja putri hingga bebas buang air besar sembarangan.

Menurut Budi, penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, butuh bantuan semua pihak termasuk dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

“Stunting ini tidak bisa dilakukan sendiri, butuh kekompakan semua pihak termasuk masyarakat,” kata dia.


Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani mengatakan, 1.000 pengusaha mengintervesi stunting melalui Gerakan Anak Sehat - Kolaborasi Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting (GAS-KIPAS).

Pada tahap awal, Apindo menyasar tiga kabupaten dan kota yakni Kabupaten Bogor, Kota Serang, dan Kabupaten Purbalingga dengan total 3.600 penerima manfaat.

“Gerakan 1.000 pengusaha gotong royong untuk stunting ini menopang inisiatif berkelanjutan dalam upaya bersama menurunkan tingkat prevalensi stunting di Indonesia,” ujat Shinta.

Program ini, kata Shinta, diharapkan dapat membantu pemerintah menurunkan tingkat prevalensi stunting nasional hingga 14 persen pada tahun 2024.

Apindo, lanjut Shinta akan fokus pada peningkatan kualitas asupan gizi dan edukasi gizi pada kelompok penerima manfaat, terutama ibu hamil, ibu dengan anak bawah dua tahun (baduta), dan baduta.

Kemudian, para pemangku kepentingan kesehatan di Posyandu dan Puskesmas.

"Kita sudah membentuk tim khusus, yang terdiri atas perwakilan perusahaan dan tim pakar yang memiliki kapasitas di bidang nutrisi dan penanggulangan stunting," kata Shinta.

https://regional.kompas.com/read/2023/10/18/103954878/menkes-targetkan-jumlah-anak-stunting-turun-4-persen-pada-tahun-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke