KENDAL, KOMPAS.com - Rumah keluarga Syahrul (23), korban order fiktif di kampung Kendayaan, Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, masih tertutup rapat, Selasa (17/10/2023).
Pintu rumah baru dibuka oleh seorang perempuan, setelah diketuk beberapa kali.
Setelah membuka pintu, perempuan yang kemudian diketahui adik kandung Syahrul tersebut, masuk ke dalam, untuk mengundang Syahrul.
Tak lama, Syahrul pun keluar.
Baca juga: Aspal Jalan di Kendal Ini Mudah Hancur Saat Digenggam Tangan, Ini Pejelasan Kades
“Silakan duduk, “ kata Syahrul, kepada Kompas.com, Selasa.
Syahrul adalah orang pertama yang mendapat order fiktif dari seseorang yang tak dikenal, dengan mencatut namanya.
Order fiktif pertama kali itu berupa makanan dari swalayan.
“Saya masih ingat, awal kejadian itu, tanggal 4 September 2023,” kata Syahrul.
Karyawan swasta tersebut menceritakan, setelah dapat order tersebut, esoknya secara bergantian mendapat lagi order fiktif.
Mulai makanan hingga perabot rumah tangga.
Namun, dirinya belum berani menduga siapa yang menteror keluarganya lewat order fiktif itu.
“Nomer handphone-nya tidak kami kenal. Setelah kami jelaskan, pengirimnya mau mengerti. Sebenarnya, saya kasihan, tapi mau bagaimana lagi, saya juga tidak pesan barang dan tidak punya uang,” ujar Syahrul.
Syahrul menambahkan, beberapa hari terakhir ini, yang dipakai untuk order fiktif tersebut, tidak lagi namanya, tapi seluruh keluarga. Termasuk ibu dan bapaknya.
“Malam Senin kemarin, ada orderan fiktif, berupa mobil rental. Jumlahnya ada sekitar 28 mobil. Jalan kampung saya tidak cukup. Pemesan atas nama saya, bapak, ibu, dan keluarga saya lainnya,” kata Syahrul.
Syahrul berharap, order fiktif yang menggunakan nama keluarganya ini cepat selesai.
Sebab, selain mengganggu ketenteraman keluarganya, juga masyarakat sekitar.
“Kami berencana akan melaporkan kasus ini ke Polres Kendal,” kata Syahrul.
Kepala Desa Karangayu Cepiring Kendal, Akhmad Riyadi, membenarkan bahwa Syahrul sekeluarga mendapat order fiktif.
Baca juga: Toko Material di Kendal Terbakar, Kerugian Diperkirakan Mencapai Rp 1 Miliar
Riyadi mengaku, dirinya beberapa kali menyaksikan, karena diundang untuk ikut membantu menyelesaikan persoalan tersebut.
“Beberapa kali saya ikut membantu memberi pengertian kepada pengirim order, supaya mau membawa pulang kembali barangnya. Barang yang diantar itu, diantaranya mebel dari Jepara,” kata Riyadi.
Kapolres Kendal, AKBP Feria Kurniawan, mempersilahkan korban order fiktif untuk melapor ke Polres.
“Yang merasa dirugikan kami persilahkan untuk laporan,” tambah Feria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.