Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Order Fiktif, Syahrul: Kami Kemarin Kedatangan 28 Mobil Rental, Pemesannya Pakai Nama Keluarga Saya

Kompas.com - 17/10/2023, 12:06 WIB
Slamet Priyatin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Rumah keluarga Syahrul (23), korban order fiktif di kampung Kendayaan, Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, masih tertutup rapat, Selasa (17/10/2023).

Pintu rumah baru dibuka oleh seorang perempuan, setelah diketuk beberapa kali.

Setelah membuka pintu, perempuan yang kemudian diketahui adik kandung Syahrul tersebut, masuk ke dalam, untuk mengundang Syahrul.

Tak lama, Syahrul pun keluar.

Baca juga: Aspal Jalan di Kendal Ini Mudah Hancur Saat Digenggam Tangan, Ini Pejelasan Kades

“Silakan duduk, “ kata Syahrul, kepada Kompas.com, Selasa.

Syahrul adalah orang pertama yang mendapat order fiktif dari seseorang yang tak dikenal, dengan mencatut namanya.

Order fiktif pertama kali itu berupa makanan dari swalayan.

“Saya masih ingat, awal kejadian itu, tanggal 4 September 2023,” kata Syahrul.

Karyawan swasta tersebut menceritakan, setelah dapat order tersebut, esoknya secara bergantian mendapat lagi order fiktif.

Mulai makanan hingga perabot rumah tangga.

Namun, dirinya belum berani menduga siapa yang menteror keluarganya lewat order fiktif itu.

“Nomer handphone-nya tidak kami kenal. Setelah kami jelaskan, pengirimnya mau mengerti. Sebenarnya, saya kasihan, tapi mau bagaimana lagi, saya juga tidak pesan barang dan tidak punya uang,” ujar Syahrul.

Syahrul menambahkan, beberapa hari terakhir ini, yang dipakai untuk order fiktif tersebut, tidak lagi namanya, tapi seluruh keluarga. Termasuk ibu dan bapaknya.

“Malam Senin kemarin, ada orderan fiktif, berupa mobil rental. Jumlahnya ada sekitar 28 mobil. Jalan kampung saya tidak cukup. Pemesan atas nama saya, bapak, ibu, dan keluarga saya lainnya,” kata Syahrul.

 

Syahrul berharap, order fiktif yang menggunakan nama keluarganya ini cepat selesai.

Sebab, selain mengganggu ketenteraman keluarganya, juga masyarakat sekitar.

“Kami berencana akan melaporkan kasus ini ke Polres Kendal,” kata Syahrul.

Kepala Desa Karangayu Cepiring Kendal, Akhmad Riyadi, membenarkan bahwa Syahrul sekeluarga mendapat order fiktif.

Baca juga: Toko Material di Kendal Terbakar, Kerugian Diperkirakan Mencapai Rp 1 Miliar

 

Riyadi mengaku, dirinya beberapa kali menyaksikan, karena diundang untuk ikut membantu menyelesaikan persoalan tersebut.

“Beberapa kali saya ikut membantu memberi pengertian kepada pengirim order, supaya mau membawa pulang kembali barangnya. Barang yang diantar itu, diantaranya mebel dari Jepara,” kata Riyadi.

Kapolres Kendal, AKBP Feria Kurniawan, mempersilahkan korban order fiktif untuk melapor ke Polres. 

“Yang merasa dirugikan kami persilahkan untuk laporan,” tambah Feria. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com