Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbakar, Perkebunan PTPN VII Cinta Manis di Ogan Ilir Disegel KLHK

Kompas.com - 13/10/2023, 13:34 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel lahan milik PTPN VII Cinta Manis di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan karena terbakar.

Direktur Pengaduan dan Pengawasan Sanksi Administrasi Ditjen Gakkum KLHK Ardy Nugroho mengatakan, tim Center Intelligence melihat adanya hotspot di lokasi PTPN VII pada bulan September-Oktober 2023.

Kemudian, patroli udara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menemukan adanya titik panas di lokasi perkebunan tebu.

Baca juga: Kawasan Hutan di Kampar yang Dirambah Disegel DLHK

Dari laporan tersebut, mereka pun langsung turun ke lapangan untuk memastikan temuan tersebut.

“Tim PPLH menemukan lokasi yang dilaporkan masih terbakar dan selanjutnya melakukan penyegelan terhadap lahan milik PTPN VII. Lokasi yang terbakar ini telah menjadi target pengawasan kami,” kata Ardy, dalam pesan tertulis yang diterima KOMPAS.com, Jumat (13/10/2023).

Hasil pantauan citra satelit luasan lahan yang terbakar milik PTPN VII adalah 512,7 hektar.

Lokasi tersebut menjadi salah satu penyumbang asap yang kini masih menyelimuti kota.

Penyebab kebakaran tersebut, kini masih dilakukan penyelidikan oleh Gakkum KHLK.

BIla terjadi kesalahan, PTPN VII akan dikenakan sanksi administratif sesuai pelanggaran yang mereka lakukan.

“Kebakaran lahan perkebunan tebu PTPN VII juga telah menjadi perhatian KLHK,” ujarnya.

Baca juga: Selebgram Palembang Minta Maaf Usai Sebut Buka Lahan Lebih Mudah Dibakar, Mengaku Kesal karena Kabut Asap

KLHK mencatat, hingga Kamis (12/10/2023), sudah 39 lokasi yang disegel di Kalimantan dan Sumatera.

Rinciannya adalah, lima Perusahaan Pemodal Asing (PMA) asal Malaysia sebanyak satu perusahaan, asal Singapura tiga perusahaan dan satu perusahaan Cina.

Kemudian, 22 perusahaan dalam negeri serta dua milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta 10 lahan yang masih dalam penyelidikan terkait kepemilikannya.

“Kami juga mengirimkan Sebanyak 220 surat peringatanke penanggung jawab lokasi terbakar untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Pada bulan September-Oktober 2023 terjadi peningkatan jumlah surat peringatan. Kami mengingatkan penanggung jawab lokasi terbakar untuk memperhatikan surat peringatan ini, kami akan mengambil langkah hukum tegas,” ujar Direktur Jenderal Gakkum LHK Rasio Ridho Sani.

 

Menurut Rasio, tantangan dalam pemantauan hotspot adalah keterbatasan akses data pemegang hak atau pemilik dari lahan.

Kesulitan untuk mengetahui penanggung jawab lahan terbakar menyulitkan pengiriman surat peringatan.

“Kami akan meregister lahan-lahan yang terbakar untuk penyiapan langkah penegakan hukum lebih lanjut,” jelasnya.

Baca juga: Buntut Karhutla di Pontianak, 5 Lahan Disegel dan 2 Orang Ditangkap

Rasio Sani menegaskan kepada penanggung jawab usaha kegiatan untuk terus melakukan upaya peningkatan kapasitas dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla, termasuk penyiapan sarpras dan sumber daya yang diperlukan.

Namun, apabila lahan terbakar dan tidak segera ditangani, maka perusahaan dapat dikenakan sanksi administratif, yaitu pencabutan izin, atau gugatan ganti kerugian lingkungan secara perdata, dan penegakan hukum pidana dengan hukuman maksimal penjara 10 tahun dan denda Rp10 miliar.

“Selain itu, untuk badan hukum dapat dikenakan pidana tambahan perampasan keuntungan. Hukuman maksimal harus ditegakkan agar ada efek jera dan tidak berulang sehingga tidak membuat masyarakat terus menderita karena asap,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com