Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Mengayun Bayi

Kompas.com - 26/09/2023, 19:13 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Salah satu hari besar Islam yang dirayakan oleh umat muslim di Indonesia adalah Maulid Nabi.

Maulid Nabi adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dilakukan setiap tanggal 12 tanggal pada bulan Rabiul Awal yang juga dikenal dengan bulan Maulid atau Maulud.

Jelang Maulid Nabi, biasanya masyarakat muslim di berbagai daerah di Indonesia akan melakukan berbagai tradisi khas di bulan Maulid.

Baca juga: Tradisi Walima, Perayaan Maulid Nabi yang Jadi Magnet Wisata di Desa Bongo

Tradisi ini biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama-sama untuk berdoa, bershalawat, pembacaan maulid nabi, ceramah agama, dan lain sebagainya.

Namun ada juga tradisi Maulid Nabi di Indonesia yang memiliki keunikan karena disesuaikan dengan adat istiadat atau kearifan lokal di daerahnya masing-masing.

Baca juga: Baayun Maulid, Tradisi Maulid Nabi di Kalimantan Selatan

Walau dilaksanakan dengan cara berbeda-beda, namun maksud dari tradisi ini sebenarnya serupa yaitu menyambut peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Berikut adalah ragam tradisi Maulid Nabi di Indonesia yang unik beserta asal daerahnya.

Baca juga: Maudu Lompoa, Tradisi Maulid Nabi di Kabupaten Takalar

1. Tradisi Sekaten

Prosesi miyos gangsa Kyai Gunturmadu, salah satu rangkaian acara gerebeg Maulid Nabi Muhammad dalam sekaten yang diadakan Keraton Yogyakarta.KERATON YOGYAKARTA via Kompas.com Prosesi miyos gangsa Kyai Gunturmadu, salah satu rangkaian acara gerebeg Maulid Nabi Muhammad dalam sekaten yang diadakan Keraton Yogyakarta.

Sekaten adalah tradisi perayaan Maulid Nabi di Yogyakarta dan Solo.

Tradisi Sekaten biasanya berlangsung dari tanggal 5 sampai dengan tanggal 12 Mulud.

Konon upacara Sekaten sudah ada sejak zaman Kerajaan Demak yang menjadi salah satu strategi dakwah Wali Songo.

Ada yang menyebut Sekaten berasal dari kata Sekati yang merupakan nama seperangkat Gangsa (gamelan) yang dibunyikan selama pelaksanaan sekaten.

Ada pula yang menyebut Sekaten berasal dari kata “syahadatain” yang merupakan kalimat untuk menyatakan seseorang memeluk Islam.

2. Tradisi Grebeg Maulud

Gunungan dalam tradisi Grebeg Maulud, puncak acara Sekaten di Keraton Surakarta.surakarta.go.id Gunungan dalam tradisi Grebeg Maulud, puncak acara Sekaten di Keraton Surakarta.

Grebeg Maulud juga menjadi tradisi perayaan Maulid Nabi di Yogyakarta dan Solo.

Dihelatnya Grebeg Maulud menjadi puncak acara dari rangkaian perayaan Maulid Nabi yang identik dengan keberadaan Gunungan.

Sebelumnya telah dilaksanakan tumplak wajik yaitu tanda dimulainya pembuatan gunungan dengan memukul kentongan sebagai bagian dari upacara tersebut.

Grebeg Maulud di Yogyakarta dilakukan dengan mengarak enam buah gunungan, yaitu dua gunungan kakung, satu gunungan estri, satu gunungan dharat, satu gunungan gepak, dan satu gunungan pawuhan.

Sementara Grebeg Maulud di Solo dilakukan dengan mengarak dua buah gunungan, yaitu satu gunungan jaler dan satu gunungan estri.

3. Tradisi Masak Kuah Beulangong

Ilustrasi memasak kuah beulangong.Shutterstock/FREDOGRAPHY.ID Ilustrasi memasak kuah beulangong.

Tradisi Masak Kuah Beulangong adalah tradisi perayaan Maulid Nabi di Aceh.

Kuah Beulangong adalah makanan khas Aceh berupa kuah merah seperti gulai dengan isian daging sapi atau kambing dan nangka muda.

Kuah Beulangong dimasak dalam kuali besar dengan menggunakan bumbu rempah.

Dalam kepercayaan adat setempat, proses memasak kuah beulangong hanya boleh dilakukan oleh laki-laki.

Ketika memasak, cara mengaduknya juga cukup istimewa, yaitu dengan diaduk berlawanan dari arah jarum jam sambil bershalawat.

4. Tradisi Bungo Lado

 

Pohon uang pada tradisi Bungo Lado yang dilakukan masyarakat Pariaman dalam menyambut Maulid Nabi.TRIBUNJAMBI/ANDI PRIMA PUTRA Pohon uang pada tradisi Bungo Lado yang dilakukan masyarakat Pariaman dalam menyambut Maulid Nabi.

Bungo Lado adalah tradisi perayaan Maulid Nabi di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ombudsman Terima 264 Aduan Maladministrasi Pendidikan di Jateng, Pungutan Liar Termasuk Jual Seragam Sekolah

Ombudsman Terima 264 Aduan Maladministrasi Pendidikan di Jateng, Pungutan Liar Termasuk Jual Seragam Sekolah

Regional
Pemkot Batam Siap jika Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan Warga Rohingya

Pemkot Batam Siap jika Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan Warga Rohingya

Regional
Pengacara Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua Jadi Tersangka Pemerkosaan Remaja

Pengacara Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua Jadi Tersangka Pemerkosaan Remaja

Regional
10 Oleh-oleh Khas Lampung, Salah Satunya Kopi Lampung

10 Oleh-oleh Khas Lampung, Salah Satunya Kopi Lampung

Regional
3 Anak Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo Kebumen

3 Anak Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo Kebumen

Regional
Mensos Salurkan Bantuan kepada Anak yang Lumpuh di Sumbawa

Mensos Salurkan Bantuan kepada Anak yang Lumpuh di Sumbawa

Regional
Mensos Risma Hadir Pantau Operasi Katarak Gratis di Lombok Timur

Mensos Risma Hadir Pantau Operasi Katarak Gratis di Lombok Timur

Regional
Orangtua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditagih Biaya Pengurusan Jenazah Rp 3,5 Juta

Orangtua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditagih Biaya Pengurusan Jenazah Rp 3,5 Juta

Regional
Eks Ajudan Jokowi Ditunjuk Jadi Kapolda Papua Barat

Eks Ajudan Jokowi Ditunjuk Jadi Kapolda Papua Barat

Regional
Pengedar Sabu Jaringan Fredy Pratama Kembali Ditangkap, Jadi Bos 12 Kurir

Pengedar Sabu Jaringan Fredy Pratama Kembali Ditangkap, Jadi Bos 12 Kurir

Regional
Lewat Rakorwasda 2023, Inspektorat Riau Rumuskan Kebijakan Pengawasan Pemda

Lewat Rakorwasda 2023, Inspektorat Riau Rumuskan Kebijakan Pengawasan Pemda

Regional
Jelang Kedatangan Prabowo-Gibran di NTT, Sekretaris TKN Gelar Konsolidasi Akbar di Kupang

Jelang Kedatangan Prabowo-Gibran di NTT, Sekretaris TKN Gelar Konsolidasi Akbar di Kupang

Regional
Korupsi Bantuan Siswa Miskin, Mantan Kepala SMAN 3 Pandeglang Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Korupsi Bantuan Siswa Miskin, Mantan Kepala SMAN 3 Pandeglang Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Komplotan Perampok Satroni Rumah Mewah di Kota Tegal, Kabur Hanya Bawa TV

Komplotan Perampok Satroni Rumah Mewah di Kota Tegal, Kabur Hanya Bawa TV

Regional
5 Fakta Insiden Penumpang Pelita Air Bercanda Bawa Bom, Pesawat 'Delay' 5 Jam dan Terancam Penjara

5 Fakta Insiden Penumpang Pelita Air Bercanda Bawa Bom, Pesawat "Delay" 5 Jam dan Terancam Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com