Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Komodo Memprihatinkan, Hanya 350 Betina yang Produktif

Kompas.com - 25/09/2023, 15:49 WIB
Nansianus Taris,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sekitar 4.000 hingga 5.000 spesies komodo hidup di sejumlah wilayah di Pulau Flores dan kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

General Manager (GM) Taman Safari Bogor, Emeraldo Parengkuan, mengungkapkan, populasi terbanyak berada di Pulau Komodo sebanyak 1.700 ekor, disusul Pulau Rinca 1.300, Gili Motang 100 ekor, Gili Dasami 100 ekor, dan Pulau Flores sekitar 2.000 ekor.

Kendati demikian, ada keprihatinan mengenai populasi satwa endemik itu. Sebab, diperkirakan dari jumlah itu hanya tinggal 350 ekor betina yang produktif dan dapat berbiak.

Baca juga: Eks Gubernur NTT Viktor Diabadikan Menjadi Nama Komodo di Labuan Bajo

Atas kondisi itu, lanjut dia, pada 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya Taman Nasional Komido untuk melindungi populasi dan ekosistem di beberapa pulau termasuk Komodo, Rinca, dan Padar.

Belakangan ditetapkan pula Cagar Alam Wae Wuul dan Wolo Tado di Pulau Flores untuk membantu pelestarian komodo.

"Kami tidak henti-hentinya menggalang dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintahan dan masyarakat baik di Indonesia mau pun masyarakat Internasional serta kalangan-kalangan intelektual untuk turut menjaga dan melestarikan satwa Komodo," kata Emeraldo usai melepasliarkan 6 Komodo di Cagara Alam Wae Wuul Labuan Bajo, Sabtu (23/9/2023).

Ia mengatakan, 6 ekor satwa Komodo yang dilepasliarkan itu merupakan hasil pengembangbiakan yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT dengan menggandeng lembaga konservasi Taman Safari Bogor dengan sokongan program konservasi PT Smelting.

Direktur Taman Safari Indonesia (TSI), Jansen Manansang, menegaskan komitmen Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor untuk menjaga kelestarian satwa Komodo, karena merupakan salah satu satwa yang dilindungi undang-undang.

Berbagai langkah konservasi dan habituasi telah dilakukan dengan sangat serius agar populasinya tetap terjaga.

"Ini kita lakukan agar anak cucu kita bisa melihat Komodo sampai kelak nanti," ungkap Jansen.

Ia pun mengajak masyarakat Indonesia, khususnya NTT, turut menjaga dan mencintai Komodo yang merupakan kekayaan intelektual bangsa Indonesia. Keberadaan UU yang telah mengatur pelestarian Komodo juga harus diimplementasikan dengan baik.

Sementara itu, EVP Direktur PT Smelting, Ryuichi Hasegawa, megungkapkan komitmen PT Smelting untuk terus berkontribusi dalam berbagai program konservasi lingkungan hidup, baik satwa mau pun kehidupan alam lainnya.

Menurut dia, itu bukan kali pertama pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia untuk perlindungan satwa endemik Indonesia yang terancam punah.

Baca juga: 6 Ekor Komodo yang Dilepasliarkan di Labuan Bajo Lahir Tahun 2020

Sebelumnya mereka telah sukses melakukan konservasi pengembangbiakan dan pelepasan Elang Jawa ke habitat aslinya pada Januari tahun 2023.

"Kami harap ini menjadi role model bagi perusahaan lain untuk melakukan hal sama bagi penyelamatan flora dan fauna endemik Indonesia yang terancam punah," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com