Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Ekor Komodo yang Dilepasliarkan di Labuan Bajo Lahir Tahun 2020

Kompas.com - 16/08/2023, 14:37 WIB
Nansianus Taris,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sebanyak enam ekor komodo hasil perkembangbiakan di Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, Jawa Barat, dikembalikan ke habitat asalnya di kawasan Cagar Alam Wae Wuul di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (15/8/2023).

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Arief Mahmud mengatakan, pengembalian enam ekor satwa komodo ini merupakan bentuk kepedulian dan upaya konservasi populasi komodo, khususnya yang ada di Flores. Enam ekor komodo itu menetas pada 27 Februari 2020.

"Enam ekor komodo ini merupakan keturunan lahir atau menetas pada tanggal 27 Februari 2020 dari indukan komodo jantan yang bernama rangga dan betina yang bernama rinca," kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Alasan 6 Komodo dari Bogor Dilepasliarkan di Kawasan Cagar Alam Wae Wuul NTT

Ia menerangkan, sejak menetas, keenam komodo itu sengaja dipersiapkan secara khusus untuk dilepasliarkan agar tetap memiliki sifat liar dan dapat bertahan serta berkembang biak di habitat alaminya.

"Kedua indukan dari enam komodo tersebut sampai dengan saat ini masih sehat dan produktif di fasilitas lembaga konservasi TSI Cisarua," katanya.

Baca juga: 6 Komodo yang Berkembang Biak di Bogor Pulang Kampung ke Labuan Bajo

Ia menambahkan, penilaian kesiapan enam ekor komodo untuk dilepasliarkan dilakukan dengan bantuan ahli dari Pusat Penelitian Ekologi Terapan BRIN dengan indikator antara lain agresifitas dan keliaran, berburu dan memakan mangsa, memanjat pohon, dan adaptasi.

Ia pun mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung proses pemulangan kembali satwa komodo ke Cagar Alam Wae Wuul. Ia berharap agar komodo yang dilepasliarkan ini dapat mendukung kelestarian dan peningkatan populasi komodo di habitat aslinya.

“Ada kewajiban bagi lembaga konservasi untuk mendukung pemulihan populasi satwa liar dilindungi dan hampir punah di habitat alaminya melalui program pelepasliaran," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com