AMBON, KOMPAS.com - Empat kabupaten di Maluku bakal menerima predikat eliminasi malaria pada akhir 2023.
Empat kabupaten itu yakni Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur dan Maluku Tenggara.
Penanggung jawab program malaria pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku Risa Elyta Lating menyatakan, ada berbagai indikator yang membuat baru empat daerah di Maluku yang masuk eliminasi malaria.
“Angka annual parasite incidence (API) di bawah 1/1000 penduduk, slide positive rate (SPR) di bawah 5 persen serta tidak ada kasus lokal selama 3 tahun,” kata Risa, Senin (25/9/2023).
Baca juga: 16 Kasus Malaria di IKN Ditemukan, Dinkes Kaltim dan PPU Sosialisasi Pencegahan kepada 120 Pekerja
Bila ketiga persyaratan itu terpenuhi, maka provinsi dapat mengusulkan daerah untuk dinilai oleh Komisi Penilaian Eliminasi Malaria Kemenkes RI.
Saat ini, ada empat kabupaten di Maluku yang sudah memenuhi indikator tersebut. Hasil penilaian akan terbit pada akhir 2023.
Baca juga: Badan Otorita IKN Pastikan Tidak Ada Kasus Malaria di IKN
Sementara itu, sejumlah faktor menjadi kendala belum terpenuhinya standar daerah eliminasi malaria di sejumlah daerah. Seperti masih adanya kasus lokal, penanganan masih kurang maksimal, kurangnya implementasi jejaring diagnosis dan tatalaksana malaria dan belum maksimal intervensi daerah melalui APBD.
Beberapa upaya yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan kinerja hingga ke tingkat desa, memperkuat pelaporan kasus malaria dari desa hingga kabupaten, memperkuat sistem uji silang untuk semua slide positif malaria di tingkat fasyankes.
Selain itu, memenuhi kebutuhan logistik penanggulangan malaria di setiap fasyankes, mengadvokasi penentu kebijakan penanggulangan malaria di tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa, serta memaksimalkan kegiatan surveilans migrasi malaria dengan memberdayakan kader di tingkat desa hingga kabupaten.
Meski begitu, upaya mempertahankan status dilakukan tidak hanya dalam kurun waktu tiga tahun. Usai penilaian eliminasi, kota dan kabupaten harus menjaga semua indikator terpenuhi.
“Penilaiannya tidak hanya tiga tahun, tapi setiap tahun kami pantau terus. Untuk pertahankan daerah itu eliminasi malaria,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Mekyal Pontoh saat membuka kegiatan rapat eliminasi malaria bersama UNICEF dan Yayasan Kanjoli Terang Maluku pekan lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.