Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Kasus Malaria di IKN Ditemukan, Dinkes Kaltim dan PPU Sosialisasi Pencegahan kepada 120 Pekerja

Kompas.com - 14/07/2023, 13:18 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEPAKU, KOMPAS.com – Penyakit malaria menjadi atensi Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim khususnya di wilayah Ibu Kota Negara (IKN). Sebab dari data sementara ini, sebanyak 16 orang terkena penyakit malaria.

Kepala Dinkes PPU, dr Jansje Grace Makisurat MH mengatakan, untuk lokasi IKN periode Januari-Juni 2023 telah ditemukan 16 kasus penyakit malaria. Ia menjelaskan kasus malaria ini terjadi diduga seringnya keluar masuk hutan Gunung Meratus.

Baca juga: Hadir di Makassar, Anies Baswedan Bingung Sering Ditanya soal IKN dan Belum Sebutkan Sosok Cawapres

“Kasus malaria ini ada kasus import (pendatang) dan kasus setempat. Selama ini di PPU kasus terbanyak di wilayah Sotek yang kemungkinan terjangkit kepada orang-orang yang sering keluar masuk hutan Gunung Meratus. Untuk mencegah penyebaran kami telah melakukan skrining dan survei di daerah itu,” ujarnya pada Kamis (14/7/2023).

Hal ini terus dipantau oleh pemerintah setempat agar kasus malaria jangan sampai menjadi Kasus Luar Biasa (KLB). Beberapa upaya pun terus dilakukan mulai dari sosialisasi kepada masyarakat sekitar hingga penanganan terhadap masyarakat yang terkena penyakit malaria.

“Upaya sosialisasi terus dilakukan, seperti saat ini ada 120 pekerja proyek IKN kami berikan sosialisasi agar memahami bagaimana pencegahannya. Jangan sampai malaria ini menjadi KLB,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Darurat IKN, Basuki Suwarno.

Ada beberapa cara dalam mencegah penyebaran penyakit malaria, diantaranya yakni jangan membiarkan air tergenang dan menjaga kebersihan lingkungan. Sebab nyamuk malaria atau anopheles menyukai lingkungan yang kotor.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Provinsi Kaltim, Dr Ivan Hariyadi Hardjowidjojo mengatakan, penyakit malaria ini ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles pada malam hari mulai pukul 18.00 sampai 06.00 pagi.

“Jadi untuk pekerja siang relatif aman sebab nyamuk anopheles menggigit pada malam hari. Sedangkan tempat perkembangan biak nyamuk adalah genangan air kotor dan tambak. Sementara untuk gejala terserang malaria diantaranya demam menggigil, pucat, mual-mual hingga diare,” ujarnya.

Dalam kegiatan sosialisasi Pencegahan Penyakit Malaria di Aula Kantor Bersama Kementerian PUPR pada Kamis (13/7/2023) diikuti sebanyak 120 karyawan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Kegiatan ini direspon baik oleh para pekerja guna memberikan pemahaman bagaimana mencegah penularan malaria di lingkungan pekerja IKN.

“Sudah bagus sih, kita jadi tahu bagaimana pencegahannya, cuman skrining aja yang perlu ditingkatkan agar karyawan IKN tidak terserang malaria,” pungkasnya.

Baca juga: Di Rakernas Apeksi, Ganjar Pranowo Janji Berantas Korupsi dan Melanjutkan Pembangunan IKN jika Terpilih Jadi Presiden

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kronologi Pencurian Gading Kerajaan Nita Seharga Rp 1,5 Miliar di Sikka

Kronologi Pencurian Gading Kerajaan Nita Seharga Rp 1,5 Miliar di Sikka

Regional
Habitat Hiu Paus di Sumbawa Terancam Rusak, Pemprov NTB Terbitkan Pergub

Habitat Hiu Paus di Sumbawa Terancam Rusak, Pemprov NTB Terbitkan Pergub

Regional
Korban Erupsi Gunung Marapi asal Riau Dimakamkan, Sang Ibu 2 Kali Pingsan

Korban Erupsi Gunung Marapi asal Riau Dimakamkan, Sang Ibu 2 Kali Pingsan

Regional
Jokowi Batal Pakai Sandal Merah yang Disiapkan SMKN di NTT, Siswa dan Guru Kecewa

Jokowi Batal Pakai Sandal Merah yang Disiapkan SMKN di NTT, Siswa dan Guru Kecewa

Regional
Banjir di Kapuas Hulu Kalbar Rendam Ribuan Rumah dan Putus Akses Transportasi Warga

Banjir di Kapuas Hulu Kalbar Rendam Ribuan Rumah dan Putus Akses Transportasi Warga

Regional
Janjikan Bisa Loloskan Tes CPNS Kemenkumham, Pria di Banyumas Dibekuk Polisi

Janjikan Bisa Loloskan Tes CPNS Kemenkumham, Pria di Banyumas Dibekuk Polisi

Regional
Tangkap 8 Debt Collector yang Meresahkan Warga, Kantor Polda Jateng Dibanjiri Kiriman Bunga

Tangkap 8 Debt Collector yang Meresahkan Warga, Kantor Polda Jateng Dibanjiri Kiriman Bunga

Regional
Seminggu Usai Dilantik Jokowi, KSAD Pimpin Langsung Penembakan 400 Roket di Kebumen

Seminggu Usai Dilantik Jokowi, KSAD Pimpin Langsung Penembakan 400 Roket di Kebumen

Regional
Video Viral 'Dugem' di Salah Satu Kampus di Palembang, Kaprodi Minta Maaf dan Sebut Tidak Akan Terulang

Video Viral "Dugem" di Salah Satu Kampus di Palembang, Kaprodi Minta Maaf dan Sebut Tidak Akan Terulang

Regional
Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Beras di Solo Melimpah Capai 10.400 Ton

Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Beras di Solo Melimpah Capai 10.400 Ton

Regional
Ayah dan Anak Tewas Dibunuh di Maros, Anak Perempuan Berhasil Selamat

Ayah dan Anak Tewas Dibunuh di Maros, Anak Perempuan Berhasil Selamat

Regional
Ditemukan Warga, Pelaku yang Tega Buang Bayi di Jembatan Gunungpati Semarang Dikejar Polisi

Ditemukan Warga, Pelaku yang Tega Buang Bayi di Jembatan Gunungpati Semarang Dikejar Polisi

Regional
Sejumlah Los Pasar Legi Solo Kemalingan, Pengelola Pasar Cek CCTV

Sejumlah Los Pasar Legi Solo Kemalingan, Pengelola Pasar Cek CCTV

Regional
Di Hadapan Mahasiswa Bengkulu, Anies Sebut IKN Belum Prioritasnya

Di Hadapan Mahasiswa Bengkulu, Anies Sebut IKN Belum Prioritasnya

Regional
Sang Ibu Menunggu Wilki di Kaki Gunung Marapi

Sang Ibu Menunggu Wilki di Kaki Gunung Marapi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com