UNGARAN, KOMPAS.com - Kasus tawuran yang menyebabkan satu pelajar meninggal dunia, berhasil diungkap Polres Semarang. Seorang pelaku yang membawa senjata tajam dan membacok korban, ditangkap sehari setelah kejadian.
Tawuran yang melibatkan siswa SMK Negeri 1 Kaliwungu dari Kabupaten Semarang dan SMK Karya Nugraha Kabupaten Boyolali tersebut terjadi Kamis (31/8/2023) sekira pukul 19.30 WIB. Kedua kelompok pelajar tersebut janjian bertemu di Dusun Pereng, Desa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.
Saat kejadian, korban AK berboncengan tiga orang bersama rekannya YM dan AS. Saat tiba di lokasi, ternyata korban ditunggu pelajar dari SMK Karya Nugraha Boyolali. Kemudian rombongan ini berpapasan, sehingga pelaku DW yang membawa celurit warna emas, dengan diboncengkan AP, langsung mengayunkan senjatanya tersebut ke korban.
Baca juga: Tawuran di Brebes Tewaskan Seorang Pelajar, 3 Terduga Pelaku Ditangkap
AK yang terkena sabetan senjata di bagian dada, langsung tersungkur. Sementara gerombolan pelajar tersebut membubarkan diri karena ada patroli anggota Polsek Kaliwungu Polres Semarang.
Mendapati ada korban bersimbah darah, selanjutnya dibawa ke puskemas dan dirujuk ke RS PKU Aisyiyah Boyolali karena lukanya terhitung parah. Namun setelah mendapat perawatan, AK tidak bisa diselamatkan karena mengeluarkan banyak darah.
Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra mengatakan pelaku pembacokan DW ditangkap satu hari setelah kejadian.
"Barang bukti yang diamankan dari korban ada pakaian yang berlumur darah dan celurit. Sementara dari pelaku celurit warna emas dan sepeda motor," jelasnya, Rabu (13/9/2023).
Achmad mengatakan kejadian ini sangat memilukan dan memprihatinkan karena melibatkan pelajar.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak sekolah, termasuk juga dengan Bupati Semarang karena tawuran ini melibatkan sekolah lintas wilayah," ungkapnya.
"Jangan ada lagi aksi balas dendam, ini harus menjadi peristiwa terakhir. Jika masih ada tawuran, kami dari kepolisian mengambil tindakan tegas. Orangtua kami minta perketat pergaulan dan awasi anak, jangan sampai menjadi korban atau pelaku tawuran," ungkap Achmad.
Perwakilan dari SMK Negeri 1 Kaliwungu Kabupaten Semarang Suparjo mengapresiasi kinerja Polres Semarang yang cepat mengungkap kasus tawuran tersebut.
"Kami tak jemu-jemu menasehati siswa agar menjaga diri dari hal negatif. Untuk kejadin ini, kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian karena sudah ranah hukum, tawuran itu juga berlangsung malam hari, sudah lepas jam sekolah," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.