Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Terprovokasi Pascapenganiayaan di Semarang, Hendi Cegah Kedatangan Kader PDI-P Yogyakarta dan Daerah Lain

Kompas.com - 11/09/2023, 14:53 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Semarang Hendrar Prihadi sempat mencegah para kader dari Yogyakarta dan daerah lain yang bersiap turun saat mendengar salah satu kader partai berlambang banteng itu dianiya di Semarang.

Saat itu, informasi soal kader PDI Perjuangan Suparjianto yang diduga dianiaya oleh eks Ketua DPC Partai Gerindra Semarang, Joko Santoso sudah menyebar ke luar daerah. 

"Saya meredam tak hanya Kota Semarang, dari Yogyakarta mau turun dan wilayah kabupaten/kita juga mau turun. Tapi saya bilang enggak usah," jelasnya saat ditemui di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Senin (11/9/2023). 

Baca juga: Dilaporkan Soal Kasus Dugaan Penganiayaan, Eks Ketua DPC Gerindra Semarang Minta Maaf ke Prabowo dan Ikuti Proses Hukum

Meski sudah mencegah agar kader PDI Perjuangan tidak melakukan gesekan fisik, eks Wali Kota Semarang itu mengaku tak rela jika ada kader PDI Perjuangan yang dianiya. 

"Dasarnya kami tidak rela. Tapi perintah pimpinan minta diselesaikan secara hukum," kata dia. 

Dia menjelaskan, saat itu dia mendapatkan perintah pimpinan agar menjaga kondusifitas kader PDI Perjuangan di daerah agar tidak terpancing setelah terjadi peristiwa dugaan pemukulan tersebut. 

"Ciptakan kondusifitas, tidak usah terpancing," tambah dia. 

Baca juga: Eks Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Resmi Dilaporkan ke Polda Jateng soal Dugaan Pemukulan Kader PDI-P

Informasi yang dia dapatkan, pemukulan tersebut disebabkan karena Suparjiyanto memasang bendera PDI Perjuangan di daerah tempat tinggal Ketua DPC Gerindra Kota Semarang. 

"Alasannya karena kader kami memasang bendera di sekitar perkampungan yang di situ tinggal Ketua DPC Gerindra Semarang," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Tim Advokasi DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Wahyu Puji Widodo mengatakan, telah membentuk tim investigasi dan advokasi terkait kasus tersebut. 

"Terkait luka atau bengkak Suparjianto yang patut diduga terjadi rekayasa, dan menyebarkan berita atau informasi tidak benar," jelasnya dalam keterangan resminya.

Berdasarkan keterangan dari Joko Santoso dan warga yang melihat kejadian tersebut tidak ada yang menyebutkan jika eks Ketua DPC Partai Gerindra itu melakukan pemukulan. 

"Akan melakukan upaya hukum untuk menindaklanjuti kejadian tersebut," tambah dia. 

Dia menjelaskan, pada Jumat (8/9/2023) sekitar pukul 21.30 WIB Joko Santoso memang mendatangi rumah Suparjianto untuk menanyakan terkait pemasangan bendera PDI Perjuangan di Gang Garuda. 

"Tidak ada intmidasi yang dilakukan oleh Joko Santoso kepada saudara Suparjianto," kata dia. 

Selain itu, saat kejadian juga dilihat oleh beberapa warga dan terpantau CCTV milik RT 3 RW 4 Gang Garuda, Bandarharjo, Kota Semarang.

"Bapak Joko Santoso meninggalkan rumah Saudara Suparjianto setelah mendapat jawaban," imbuh dia.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com