Salin Artikel

Tak Mau Terprovokasi Pascapenganiayaan di Semarang, Hendi Cegah Kedatangan Kader PDI-P Yogyakarta dan Daerah Lain

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Semarang Hendrar Prihadi sempat mencegah para kader dari Yogyakarta dan daerah lain yang bersiap turun saat mendengar salah satu kader partai berlambang banteng itu dianiya di Semarang.

Saat itu, informasi soal kader PDI Perjuangan Suparjianto yang diduga dianiaya oleh eks Ketua DPC Partai Gerindra Semarang, Joko Santoso sudah menyebar ke luar daerah. 

"Saya meredam tak hanya Kota Semarang, dari Yogyakarta mau turun dan wilayah kabupaten/kita juga mau turun. Tapi saya bilang enggak usah," jelasnya saat ditemui di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Senin (11/9/2023). 

Meski sudah mencegah agar kader PDI Perjuangan tidak melakukan gesekan fisik, eks Wali Kota Semarang itu mengaku tak rela jika ada kader PDI Perjuangan yang dianiya. 

"Dasarnya kami tidak rela. Tapi perintah pimpinan minta diselesaikan secara hukum," kata dia. 

Dia menjelaskan, saat itu dia mendapatkan perintah pimpinan agar menjaga kondusifitas kader PDI Perjuangan di daerah agar tidak terpancing setelah terjadi peristiwa dugaan pemukulan tersebut. 

"Ciptakan kondusifitas, tidak usah terpancing," tambah dia. 

Informasi yang dia dapatkan, pemukulan tersebut disebabkan karena Suparjiyanto memasang bendera PDI Perjuangan di daerah tempat tinggal Ketua DPC Gerindra Kota Semarang. 

"Alasannya karena kader kami memasang bendera di sekitar perkampungan yang di situ tinggal Ketua DPC Gerindra Semarang," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Tim Advokasi DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Wahyu Puji Widodo mengatakan, telah membentuk tim investigasi dan advokasi terkait kasus tersebut. 

"Terkait luka atau bengkak Suparjianto yang patut diduga terjadi rekayasa, dan menyebarkan berita atau informasi tidak benar," jelasnya dalam keterangan resminya.

"Akan melakukan upaya hukum untuk menindaklanjuti kejadian tersebut," tambah dia. 

Dia menjelaskan, pada Jumat (8/9/2023) sekitar pukul 21.30 WIB Joko Santoso memang mendatangi rumah Suparjianto untuk menanyakan terkait pemasangan bendera PDI Perjuangan di Gang Garuda. 

"Tidak ada intmidasi yang dilakukan oleh Joko Santoso kepada saudara Suparjianto," kata dia. 

Selain itu, saat kejadian juga dilihat oleh beberapa warga dan terpantau CCTV milik RT 3 RW 4 Gang Garuda, Bandarharjo, Kota Semarang.

"Bapak Joko Santoso meninggalkan rumah Saudara Suparjianto setelah mendapat jawaban," imbuh dia.

https://regional.kompas.com/read/2023/09/11/145358278/tak-mau-terprovokasi-pascapenganiayaan-di-semarang-hendi-cegah-kedatangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke