Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan Soal Kasus Dugaan Penganiayaan, Eks Ketua DPC Gerindra Semarang Minta Maaf ke Prabowo dan Ikuti Proses Hukum

Kompas.com - 11/09/2023, 14:28 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Eks Ketua DPC Partai Gerindra Semarang Joko Santoso akan mengikuti proses hukum setelah dipolisikan soal kasus dugaan penganiyaan kepada Suparjianto kader PDI Perjuangan atau PDI-P beberapa waktu lalu.

"Sebagai warga negara yang taat hukum, saya akan ikuti proses ini," jelas Joko saat dikonfirmasi via WhatsApp, Senin (11/9/2023). 

Dia menjelaskan, akan mematuhi prosedur hukum yang berlaku sehingga akan terlihat apa yang sebenarnya terjadi pada kasus dugaan penganiyaan tersebut. 

"Harapan saya kejadian tersebut tidak terulang di kemudian hari," kata dia. 

Baca juga: Eks Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Resmi Dilaporkan ke Polda Jateng soal Dugaan Pemukulan Kader PDI-P

Dia sebagai kader Partai Gerindra juga akan taat dan patuh kepada putusan yang telah diambil DPP Partai Gerindra melalui Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra.

"Saya sebagai kader partai akan taat dan patuh," paparnya. 

Atas peristiwa tersebut, Joko meminta maaf kepada warga Jalan Cumi-Cumi Kampung Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara dan kepada kader pendukungnya.

"Selaku Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang dengan ini menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi di lingkungan saya pada hari Jumat tanggal 8 September 2023," imbuh dia. 

Selain itu, dia juga meminta maaf kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan semua struktur Partai Gerindra atas ketidaknyamanan yang disebabkan olehnya. 

"Sekali lagi mohon maaf kepada Pak Prabowo," ucap Joko.

Baca juga: Kader PDI-P Disebut Terluka di Pelipisnya karena Dipukul Joko Santoso, DPC Gerindra Semarang Sebut Ada Dugaan Rekayasa

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, telah memproses hukum dugaan penganiyaan tersebut ke Polda Jateng. Langkah tersebut sudah sesuai dengan keinginan pimpinan. 

"Perintah pimpinan minta diselesaikan secara hukum," jelasnya saat ditemui di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Infomasi yang dia dapatkan, Suparjianto diduga dianiya oleh Joko Santoso karena memasang bendera partai PDI Perjuangan. Setelah itu, Suparjianto diduga dipukul oleh terlapor. 

"Loh masang bendera partai kok enggak boleh? Terus dipukul. Memang salahnya apa," ucap eks Wali Kota Semarang itu.

Peristiwa tersebut sudah dia laporkan ke Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryantoro dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Keduanya meminta agar emosi para kader PDI Perjuangan segera diredam. 

"Kami diminta meredam emosi kawan-kawan supaya di Semarang tidak terjadi pertikaian yang keras antara partai kami dan Gerindra," tambah dia. 

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto membenarkan telah menerima laporan tersebut pada Jumat (8/9/2023). 

"Sudah sekarang dalam proses pendalaman," terang Bayu melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com