Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kades di Kendal Ancam Warganya Pakai Parang. Diduga Tak Terima Saat Ditanya Proyek di Desa

Kompas.com - 30/08/2023, 22:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - T, oknum kepala desa di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah marah dan mengancam warganya sambil membawa parang pada Senin (21/8/2023).

Diduga pemicunya karena T tak terima saat ditanya terkait proyek Program Penyediaan Air Minun dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Tugiman, Ketua RW 01 Perumahan Villa Siberi mengatakan T berteriak-teriak meminta para pengurus RT, RW hingga tokoh masyarakat keluar rumah.

“Istri saya yang menyaksikan, dia ketakutan sehingga tidak berani keluar rumah. Saat itu saya sedang tidak berada di rumah. Beberapa pengurus RT dan tokoh masyarakat juga mengalami hal serupa, kalau didatangi oknum Kades tersebut sambil berteriak-teriak,” beber Tugiman, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Merasa Diancam Oknum Kades, Anggota DPRD Kendal Melapor ke Polisi

Hal serupa juga diceritakan Sucipto Hadi Purnomo, warga setempat.

“Iya, kata istri dan anak, dia berada di depan rumah, berteriak-teriak memanggil nama saya, meminta saya keluar rumah. Saya saat itu sedang ada kegiatan di luar kota, pulang-pulang dapat laporan tersebut,” ucapnya.

Atas kondisi tak nyaman itu, lanjut Sucipto, warga melalui pengurus RT dan RW sedang mempersiapkan upaya hukum.

“Ini sudah masuk tahap ancaman yang membuat lingkungan tempat tinggal kami menjadi tak nyaman dan terancam, kasihan anak-anak,” terangnya.

Kejadian serupa ternyata dialami Anggota DPRD Kabupaten Kendal, Hegar Saputra. Pengancaman terjadi saat ia terlibat menjembatani aspirasi warga atas permasalahan yang dihadapi.

“Ini asal muasalnya warga mempertanyakan proyek pamsimas yang sejak 2020 hingga sekarang atau selama 3 tahun ini mangkrak tidak ada kejelasannya,” jelas Hegar.

Baca juga: Tawuran Remaja di Kendal yang Menewaskan Seorang Pelajar Berawal dari Saling Tantang di Medsos

Beberapa kali, katanya, warga melalui pengurus RT, RW, hingga tokoh masyarakat setempat bertanya kepada pihak pemerintahan desa, tak pernah memperoleh jawaban yang memuaskan.

Puncaknya adalah saat 2 ketua RW di Perumahan Villa Siberi bertemu dengan oknum Kades Banjarejo di kantor Balai Desa pada Minggu (13/8/2023).

“Bukannya dapat jawaban, justru stampel 2 ketua RW ditarik paksa oleh oknum Kades tersebut tanpa ada keterangan maksud tujuannya,” jelas dia. Selasa (29/8/2023).

Hegar kemudian diminta tolong warga untuk memfasilitasi warga untuk bertemu dengan Camat Boja sebagai pimpinan tertinggi setelah desa.

“Pada Senin (14/8/2023) pagi pengurus RT bertemu Camat Boja, menjelaskan permasalahan yang sedang mereka hadapi. Dalam pertemuan itu, sebagai bentuk solidaritas kepada 2 ketua RW, 12 ketua RT pun menyerahkan stampelnya kepada Camat Boja Sucipto," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bocah 7 Tahun di Kabupaten Ketapang Tewas di Tangan Orang Tua Angkat dan 5 Karyawan

Bocah 7 Tahun di Kabupaten Ketapang Tewas di Tangan Orang Tua Angkat dan 5 Karyawan

Regional
Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG di Daerah Bencana Erupsi Gunung Marapi Aman

Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG di Daerah Bencana Erupsi Gunung Marapi Aman

Regional
Presiden Jokowi Tanam Pohon bersama Masyarakat di Embung Anak Munting Labuan Bajo

Presiden Jokowi Tanam Pohon bersama Masyarakat di Embung Anak Munting Labuan Bajo

Regional
Ini Janji Cak Imin untuk Warga Aceh

Ini Janji Cak Imin untuk Warga Aceh

Regional
Mulai Desember 2023, Anak SD dan SMP di Batam Tak Boleh Bawa Motor

Mulai Desember 2023, Anak SD dan SMP di Batam Tak Boleh Bawa Motor

Regional
Gelapkan Uang Perusahaan Senilai Rp 17 Juta untuk Bermain Slot, Pria di Mataram Ditangkap

Gelapkan Uang Perusahaan Senilai Rp 17 Juta untuk Bermain Slot, Pria di Mataram Ditangkap

Regional
Muhaimin Minta Warga Tak Terkecoh dengan Bansos

Muhaimin Minta Warga Tak Terkecoh dengan Bansos

Regional
Yedi Rahmat Resmi Jabat Pj Wali Kota Serang

Yedi Rahmat Resmi Jabat Pj Wali Kota Serang

Regional
Polisi Gerebek Rumah Produksi Miras Lokal di Jayapura

Polisi Gerebek Rumah Produksi Miras Lokal di Jayapura

Regional
Bocah 7 Tahun di Ketapang Disiksa Orangtua Angkat sejak Diadopsi 2021 sampai Tewas

Bocah 7 Tahun di Ketapang Disiksa Orangtua Angkat sejak Diadopsi 2021 sampai Tewas

Regional
Usulkan Surat Rekomendasi, FKPP Dukung SF Hariyanto Jadi Pj Gubernur Riau

Usulkan Surat Rekomendasi, FKPP Dukung SF Hariyanto Jadi Pj Gubernur Riau

Regional
Simpang Joglo Solo Dibuka Sementara, Kendaraan Besar Dilarang Melintas

Simpang Joglo Solo Dibuka Sementara, Kendaraan Besar Dilarang Melintas

Regional
KPK Periksa 6 Pegawai BPK Papua Barat soal Dugaan Pengondisian Temuan Pemeriksaan

KPK Periksa 6 Pegawai BPK Papua Barat soal Dugaan Pengondisian Temuan Pemeriksaan

Regional
Buntut Bentrok Suporter PSIS Vs PSS Sleman, Polda Jateng Evaluasi Perizinan Pertandingan

Buntut Bentrok Suporter PSIS Vs PSS Sleman, Polda Jateng Evaluasi Perizinan Pertandingan

Regional
Jokowi Belanja Rp 40.000 Bayar Rp 200.000, Pedagang Pasar Nagekeo Senang

Jokowi Belanja Rp 40.000 Bayar Rp 200.000, Pedagang Pasar Nagekeo Senang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com