Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2023, 13:42 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Puluhan angkutan pedesaan (Angkudes) jalur Baturraden mendatangi Kantor Dinas Perhubungan (Dinhub) Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (30/8/2023).

Mereka mengeluhkan sepinya penumpang yang mengakibatkan pendapatannya menurun drastis.

Aksi diawali dengan konvoi 43 angkudes dari Terminal Baturraden. Selanjutnya, mereka menggelar audiensi dengan pihak-pihak terkait di Kantor Dinhub.

Baca juga: Sepi Penumpang, Susi Air Tutup Rute Penerbangan Sumenep-Banyuwangi

Ketua Paguyuban Angkutan Wisata Baturraden, Karso mengatakan, kebijakan yang memperbolehkan bus pariwisata parkir di Lokawisata Baturraden merugikan awak angkutan.

"Sejak lima atau enam bulan terakhir bus boleh ke atas (parkir Lokawisata Baturraden), sehingga kami tidak ada penumpang," kata Karso usai audiensi, Rabu.

Sebelumnya, bus pariwisata hanya sampai di Terminal Baturraden. Para wisatawan kemudian diangkut menggunakan angkudes menuju Lokawisata Baturraden atau obyek wisata lainnya.

"Tadinya sehari bisa dapat Rp 100.000, sekarang Rp 0, sama sekali tidak ada penumpang," ujar Karso.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut LRT Palembang Sepi Penumpang, KAI Ungkap Fakta Sebaliknya

Menurut Karso, saat ini ada 69 angkudes yang beroperasi di Baturraden. Angkudes ini sebelumnya beroperasi pada jalur A, B dan C, namun beberapa tahun terakhir fokus mengangkut wisatawan dari terminal menuju tempat wisata.

Selain itu, kata Karso, keberadaan Trans Banyumas juga semakin mematikan angkudes. Pasalnya sepanjang jalur Purwokerto-Baturraden terdapat banyak halte Bus Trans Banyumas.

Para awak angkutan ini juga mengeluhkan banyaknya odong-odong yang mengangkut wisatawan hingga Lokawisata Baturraden.


Sementara itu, Kepala Dinhub Banyumas Agus Sriyono mengatakan, angkudes akan difungsikan sebagai feeder menuju tempat wisata. Bus besar dan sedang diharuskan berhenti di Terminal Baturraden.

"Dari topografi yang ada, di situ ada turunan yang gradiennya lebih dari 10 persen. Ini sangat membahayakan, sehingga kami tidak merekomendasikan bus besar dan sedang ke atas (Lokawisata Baturraden)," kata Agus.

Terkait operasional Bus Trans Banyumas, kata Agus, merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan angkutan murah dan nyaman.

Terkait keberadaan odong-odong, kata Agus, akan berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Banyumas untuk menertibkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Terjerat Korupsi Command Center, Kadis Infokom Kota Ambon Ditahan

Terjerat Korupsi Command Center, Kadis Infokom Kota Ambon Ditahan

Regional
Tepergok di Tol, 50.616 Benur Harga Rp 6 Miliar Gagal Dikirim ke Jambi

Tepergok di Tol, 50.616 Benur Harga Rp 6 Miliar Gagal Dikirim ke Jambi

Regional
Masa Kampanye Pilpres 2024, Polda Lampung Khusus Monitor Konten Medsos

Masa Kampanye Pilpres 2024, Polda Lampung Khusus Monitor Konten Medsos

Regional
Gibran Hadiri Rakornas TKN di Jakarta Siang Ini

Gibran Hadiri Rakornas TKN di Jakarta Siang Ini

Regional
Vila di Lombok Tengah Terbakar Setelah Tersambar Petir

Vila di Lombok Tengah Terbakar Setelah Tersambar Petir

Regional
Bukan Kemiskinan, Pernikahan Dini Faktor Utama Tingginya Angka 'Stunting' di Kalsel

Bukan Kemiskinan, Pernikahan Dini Faktor Utama Tingginya Angka "Stunting" di Kalsel

Regional
Guru Gemetar, Siswi SMA Melahirkan Dalam Kelas Saat Ujian Akhir Semester di Sampang Madura

Guru Gemetar, Siswi SMA Melahirkan Dalam Kelas Saat Ujian Akhir Semester di Sampang Madura

Regional
FX Rudy Sebut Warga Solo Dibohongi 17 Skala Prioritas, Gibran: Tidak Usah Ditanggapi

FX Rudy Sebut Warga Solo Dibohongi 17 Skala Prioritas, Gibran: Tidak Usah Ditanggapi

Regional
Berkunjung ke Semarang, SBY Beri Wejangan Kader untuk Tidak Jelekkan Lawan Saat Kampanye

Berkunjung ke Semarang, SBY Beri Wejangan Kader untuk Tidak Jelekkan Lawan Saat Kampanye

Regional
Cuaca Gerimis dan Berkabut, Truk Molen Terguling di Jalan Menurun Bukit Menoreh

Cuaca Gerimis dan Berkabut, Truk Molen Terguling di Jalan Menurun Bukit Menoreh

Regional
6 Jam ke Depan Kota Semarang Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem, Warga Diminta Waspada

6 Jam ke Depan Kota Semarang Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem, Warga Diminta Waspada

Regional
Hujan Deras, 900 Rumah di 5 Desa di Bengkalis Terendam Banjir

Hujan Deras, 900 Rumah di 5 Desa di Bengkalis Terendam Banjir

Regional
Ayah di Mojokerto Tewas Dianiaya Putri Kandungnya, Pelaku Alami Gangguan Kejiwaan

Ayah di Mojokerto Tewas Dianiaya Putri Kandungnya, Pelaku Alami Gangguan Kejiwaan

Regional
Lantik Sekda Baru, Gibran Minta Selesaikan 17 Prioritas Pembangunan di Solo

Lantik Sekda Baru, Gibran Minta Selesaikan 17 Prioritas Pembangunan di Solo

Regional
Ratusan Buruh Jateng Berunjuk Rasa Tolak Keputusan UMK 2024 Rendah hingga Pukul 09.00 Malam

Ratusan Buruh Jateng Berunjuk Rasa Tolak Keputusan UMK 2024 Rendah hingga Pukul 09.00 Malam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com