Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Palembang Dianiaya Mertua dan Adik Ipar Saat Hendak Bawa Anaknya

Kompas.com - 30/08/2023, 13:32 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- M Indra Revlina (23) melaporkan mertua dan adik iparnya ke polisi lantaran pengeroyokan yang membuatnya mengalami luka lebam.

Peristiwa itu bermula saat Indra melihat putranya berada di kawasan Rumah Susun (Rusun) Radial Palembang, bersama istrinya yang telah pisah ranjang.

Tidak terima anaknya berada di lingkungan Rusun, Indra pun membawa anaknya tersebut ke rumah mertuanya untuk berpamitan.

Baca juga: Keluarga Darmawan, Pria yang Tewas Diduga Dianiaya 3 Polisi Cabut Laporan, Kasus Berakhir Damai

“Saya bilang ke anak saya, mau ikut papa atau mama, anak saya bilang ikut papa. Sehingga saya bawa anak saya ke rumah neneknya untuk berpamitan,” kata Indra saat membuat laporan di Polrestabes Palembang.

Saat sampai di rumah mertua, Indra bertemu dengan HM, ayah mertuanya dan BG, adik iparnya.

Ia pun meminta izin dan berpamitan untuk membawa anaknya tersebut pergi. Namun HM malah membawa anak Indra masuk ke dalam kamar dan melarangnya untuk keluar.

“Saya bicara dengan keluarga mereka, apa salahnya jika anak saya ikut dengan saya, karena saya adalah bapaknya. Terus saya bilang, kalau tidak boleh ikut, lebih baik tinggal di sini, jangan di rusun,” ujarnya.

Ucapan tersebut langsung membuat HM menjadi emosi dan memukul Indra. Kurang puas, adik iparnya BG, juga ikut mengeroyok korban hingga mengalami luka lebam.

Warga setempat yang melihat kejadian itu pun berupaya melerai. Sehingga, Indra pun berhasil pergi meskipun anaknya berada di rumah terlapor.

“Saya sudah pisah ranjang dengan istri saya, saya tidak suka kalau anak saya tinggal di rusun. Kalaupun tidak ikut saya, minimal tinggal di rumah neneknya saja. Jangan disana,”ungkapnya.

Baca juga: Ibu 2 Anak di Semarang Dianiaya Suami hingga Tewas

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah membenarkan kejadian tersebut. Saat ini laporan korban telah diterima untuk dilakukan tindak lanjut.

“Sekarang korban masih dimintai keterangan,” ucap Haris singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com