Tidak hanya dipicu oleh motif ekonomi, namun menjamurnya warteg di berbagai daerah terutama di kota-kota besar seperti Jakarta tidak lepas dari tradisi yang sudah dilakukan oleh generasi warga dari daerah itu untuk mengubah nasib.
Kehadiran warteg di ibu kota dimulai sejak tahun 1970-an dan diinisiasi oleh anggota komunitas yang berasal dari daerah Sidapurna dan Sidakaton, Tegal.
Para pemilik warteg kemudian bergabung dalam asosiasi Koperasi Warung Tegal atau Kowarteg yang bertujuan untuk mengembangkan bisnis mereka di Jakarta.
Bahkan ada juga Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) yang dibangun sebagai wadah bagi para pemilik warteg se-Indonesia.
Kini warteg pun mulai naik kelas dengan merambah ke bisnis waralaba layaknya restoran cepat saji.
Seperti model bisnis Warteg Selera Bahari dan Warteg Kharisma Bahari yang tengah naik daun karena menawarkan konsep warteg dengan model waralaba.
Sumber:
sonora.id
Kompas.com (Penulis : Citra Fany Samparaya, Editor : Wahyu Adityo Prodjo, Egidius Patnistik)