Selain itu, masih menurut perlakuan sang suami ke Sunan, Kartini yang merupakan mantan tenaga kerja wanita itu sering mengirim obrolan mesra dengan pria lain melalui media sosialnya.
Sunan menjelaskan, menurut keterangan dua pelaku yakni anak kandung dan anak tiri korban, Kartini yang tidur terlentang dipukul dengan palu besar di bagian dada oleh anak tirinya.
Lalu suami korban dan anak kandung korban ikut memukuli hingga korban tewas. Setelah itu mereka menggulung mayat korban dengan tikar sebelum dimasukkan ke karung.
"Setelah tewas, korban digulung menggunakan tikar kemudian dimasukan kedalam karung, dan lalu di buang oleh mereka bertiga (suami, anak kandung, dan anak tiri korban) ke dalam gorong gorong Jalan Akasia jadi antara rumah korban ke TKP penemuan korban itu cukup jauh," imbuhnya.
Bahkan setelah membunuh korban, pelaku (suami) sempat mengumandangkan adzan di telinga korban. Sementara dua anaknya membaca doa. Menurut pengakuan kedua anaknya, mereka melakukan itu sebagai ungkapan permohonan maaf.
Baca juga: Pantai Koneng Dumai: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute
Saat ditemui pihak kepolisian, menurut Sunan, tidak ada raut penyesalan di wajah kedua anaknya. Bahkan sempat terucap kata "puas" dari salah satu anak.
"Kalau kami melihat memang anak anaknya ini sudah lama memendam dendam kepada korban, akibat perlakuan kasar ibunya kepada mereka," sebutnya.
Ia mengatakan jenazah korban sudah dimakamkan di Kelurahan Gurun. Pemakaman itu dihadiri salah satu anak angkat korban yang datang dari salah satu pesantren di luar kota.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor : Gloria Setyvani Putri), Tribun Pekanbaru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.