Salin Artikel

Di Balik Pembunuhan Kartini oleh Suami dan 2 Anaknya di Dumai, Korban Sempat Akan Bunuh Anak Tiri

Diduga ia dibunuh suami dan dua anaknya, LZP (14) dan KT (12).

Polisi berhasil mengamankan dua anak tersebut, sementara sang ayah kabur dan masih dalam pencarian.

Saat ditemukan, kondisi mayat korban yang dibungkus karung itu sudah mengeluarkan aroma menyengat dan tergeletak mengenaskan di dalam got.

Korban disebut sempat akan bunuh anak tirinya

Sejumlah fakta di balik pembunuhan tersebut diungkapkan oleh Sunan Hariono, Ketua RT 10, Keluruhan Gurun Panjang, tempat korban tinggal.

Menurut dia, korban dan suami beserta dua anaknya berasal dari Jawa. Saat menikah, mereka sama-sama membawa anak dari pernikahan sebelumnya.

Korban membawa anak anak perempuan, dan suaminya membawa anak laki-laki.

Awalnya sang suami dan dua anaknya yang lebih dulu pindah ke Dumai pada pada April 2023. Sebulan kemudian, korban menyusul dari Jawa dan juga tinggal di Dumai.

"Selang sebulan korban menyusul pelaku dan anak-anaknya ke Dumai, jadi pelaku dan korban ini merupakan pasangan duda anak satu dan janda anak satu yang sudah menikah. jadi anak kandung korban ini pelaku perempuan dan anak laki laki merupakan anak tiri korban," katanya, Senin (28/8/2023).

Menurut Sunan Hariono, kedua anak tersebut tidak sekolah. Sementara sang ayah dan korban berjualan bakso.

Selama tinggal bersama, korban dan suaminya kerap bertengkar. Bahkan Sunan mengaku sempat diminta suami korban untuk menasihati korban.

"Saya pernah mendatangi mereka untuk menjadi penengah agar Rumah tangganya kembali harmonis, bahkan saya menasehati mereka itu pada Selasa (22/8/2023) sambil menyerahkan dokumen kependudukan mereka yang telah siap," imbuhnya.

Kepada Sunan, suami korban mengaku Kartini kerap bersikap kasar kepada kedua anaknya. Bahkan korban sempat akan membunuh anak tirinya dengan pisau.

Untungnya saat itu sang suami berhasil mengambil pisau dari tangan korban.

"Memang berdasarkan keterangan pelaku (suami) korban ini selalu kasar dengan anak anaknya, selalu marah tanpa sebab, bahkan korban tidak memperbolehkan anak anaknya untuk sekolah," sebutnya.

Selain itu, masih menurut perlakuan sang suami ke Sunan, Kartini yang merupakan mantan tenaga kerja wanita itu sering mengirim obrolan mesra dengan pria lain melalui media sosialnya.

Sunan menjelaskan, menurut keterangan dua pelaku yakni anak kandung dan anak tiri korban, Kartini yang tidur terlentang dipukul dengan palu besar di bagian dada oleh anak tirinya.

Lalu suami korban dan anak kandung korban ikut memukuli hingga korban tewas. Setelah itu mereka menggulung mayat korban dengan tikar sebelum dimasukkan ke karung.

"Setelah tewas, korban digulung menggunakan tikar kemudian dimasukan kedalam karung, dan lalu di buang oleh mereka bertiga (suami, anak kandung, dan anak tiri korban) ke dalam gorong gorong ‎Jalan Akasia jadi antara rumah korban ke TKP penemuan korban itu cukup jauh," imbuhnya.

Bahkan setelah membunuh korban, pelaku (suami) sempat mengumandangkan adzan di telinga korban. Sementara dua anaknya membaca doa. Menurut pengakuan kedua anaknya, mereka melakukan itu sebagai ungkapan permohonan maaf.

Saat ditemui pihak kepolisian, menurut Sunan, tidak ada raut penyesalan di wajah kedua anaknya. Bahkan sempat terucap kata "puas" dari salah satu anak.

"Kalau kami melihat memang anak anaknya ini sudah lama memendam dendam kepada korban, akibat perlakuan kasar ibunya kepada mereka," sebutnya.

Ia mengatakan jenazah korban sudah dimakamkan di Kelurahan Gurun. Pemakaman itu dihadiri salah satu anak angkat korban yang datang dari salah satu pesantren di luar kota.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor : Gloria Setyvani Putri), Tribun Pekanbaru

https://regional.kompas.com/read/2023/08/29/181800278/di-balik-pembunuhan-kartini-oleh-suami-dan-2-anaknya-di-dumai-korban-sempat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke