BLORA, KOMPAS.com - Puluhan ember dan jiriken milik warga berjajar rapi menunggu kiriman air bersih dari pemerintah ataupun lembaga.
Fenomena tersebut dapat dijumpai di Desa Mernung, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada musim kemarau tiba.
Salah seorang warga, Kiswati mengatakan kekeringan yang melanda daerahnya sudah sejak Mei lalu.
Baca juga: Kekeringan, Warga Buton Selatan Jalan 3 Km Ambil Air di Bekas Galian Tambang Aspal
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari selama musim kemarau, ia dan beberapa orang lainnya hanya mengandalkan bantuan air bersih.
"Selama ini warga mencari airnya ya menunggu bantuan," ucap Kiswati, Selasa (29/8/2023).
Tangki-tangki air tersebut datang tidak setiap hari, melainkan dua hari sekali.
Sehingga, apabila ada truk tangki air yang datang, warga biasanya langsung mengerubungi dan mengeroyok air bersih tersebut.
"Kalau ada truk tangki yang datang, ya keroyokan," kata dia.
Selain itu, sejumlah sumur yang ada di wilayah tersebut juga kondisinya kering kerontang selama musim kemarau.
Baca juga: Terdampak Kekeringan, Ratusan Petak Sawah di Lampung Terancam Gagal Panen
Sementara itu, Kepala Desa Mernung, Munandar membenarkan wilayahnya tiap musim kemarau mengalami kekeringan.
Pada 2023, kekeringan sudah melanda wilayahnya sejak Juni lalu. "Mulai bulan enam sudah mulai kesulitan air dan sumur-sumur sudah tidak mengeluarkan airnya," kata dia.
Sehingga sumur-sumur yang tersedia jelas tidak dapat dimanfaatkan.
Maka dari itu, pihaknya juga sudah menganggarkan sebagian dana desa untuk mengantisipasi musim kemarau.
"Kami juga tiap tahun menganggarkan dari dana desa meskipun sedikit untuk membantu kekeringan ini. Selain itu kita juga meminta bantuan air ke beberapa lembaga atau organisasi" terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.