SALATIGA, KOMPAS.com - Pascapenangkapan JM warga Solo oleh anggota Satreskrim Polres Salatiga, keluarga BA di Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga sempat beberapa kali didatangi oleh ibu JM.
Seperti diketahui, BA disekap, disiksa, dan mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh JM di sebuah ruko di Kota Solo. Penyekapan tersebut terjadi sejak Mei 2022 hingga Januari 2023, dan BA berhasil melarikan diri setelah kabur melalui jendela.
"Ibunya pelaku itu datang setelah anaknya ditangkap, dia bersama dengan beberapa orang lain. Kemungkinan pengacara anaknya," kata Edi Wibowo, saudara BA saat ditemui, Senin (28/8/2023).
Baca juga: BA Korban Penyekapan di Solo Dijemput Polisi, Keluarga Tak Tahu Keberadaannya
Menurut Edi, saat awal kedatangan mereka menyatakan hanya ingin bersilaturahmi.
"Itu ditemui oleh bapak dan ibu saya, ya karena ingin silaturahmi tentu kami temui. Mereka juga tidak secara gamblang menyatakan maksud kedatangannya," jelasnya.
"Setelah itu mereka baru ngomong kalau minta agar laporan ke polisi dicabut. Sebagai sesama manusia tentu memaafkan meski saudara kami mendapat perlakuan yang tak manusiawi, tapi proses hukum tetap harus berjalan," tegas Edi.
Edi mengatakan kondisi BA secara fisik memang sudah baik, dia juga bisa beraktivitas normal.
"Namun mental dan psikologisnya butuh pendampingan agar pulih kembali," paparnya.
Baca juga: Wanita asal Salatiga Disekap Berbulan-bulan di Solo, Sempat Dilaporkan Hilang oleh Keluarga
Sebelumnya diberitakan, BA seorang perempuan warga Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga disekap pria asal Solo selama beberapa bulan.
Selain mengalami kekerasan fisik, korban juga dipaksa untuk mentato tubuhnya dan diduga menjadi budak seks pelaku.
Kuasa hukum korban, Caesar Wauran, kliennya yang berinisial BA warga Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, berkenalan dengan pelaku JM saat masih kelas XII SMK.
"Kenal melalui media sosial, saat itu setelah ujian dijemput di Solo lalu ditawari untuk mengelola kafe yang ada di ruko," jelasnya saat ditemui, Kamis (24/8/2023).
Setelah pertemuan pertama tersebut, BA pulang ke Salatiga.
"Karena terus dirayu dan ditawari pekerjaan, BA pun menurut dan berangkat ke Solo sekitar dua minggu kemudian," ungkap Caesar.
Setelah sampai Solo, ponsel BA disita JM dan dirusak. Dia juga mulai menghadapi tekanan.