Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Amir Sodikin
Managing Editor Kompas.com

Wartawan, menyukai isu-isu tradisionalisme sekaligus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bergabung dengan harian Kompas sejak 2002, kemudian ditugaskan di Kompas.com sejak 2016. Menyelesaikan S1 sebagai sarjana sains dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), dan S2 master ilmu komunikasi dari Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina. 

Menjadi Indonesia, Merawat Identitas Nasional dari Pinggir Negeri

Kompas.com - 26/08/2023, 20:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“Drone jangan masuk pikiran, fokus pemulihan Nissi,” kata Adi. Saya tahu, Adi ini sering "cengengesan" dan penuh hitungan, namun saat situasi seperti ini dia luluh merelakan drone yang jatuh.  

Masalahnya adalah, satu orang dari Kompas.com yang ikut perjalanan darat, Robertus, terpisah kendaraan dengan Fikria. Belum ada kabar dari Obet, panggilan dia.

“Robert masih tertinggal jauh, belum sampai, infonya mobil mogok dan ambles. Aku dan Nissi ikut semobil dengan Gubernur, jadi sampai duluan, dengan ditarik buldozer,” kata Fikria.

Saya belum bisa membayangkan, seperti apa mobil yang harus ditarik buldozer itu. Hari ini, setelah melihat video mereka, bagaimana mobil-mobil yang memang khusus di medan berat itu tak berdaya melewati jalan berlumpur dan harus ditarik dengan kendaraan berat.

Baca juga: Uji Nyali Jalan Tanah Penuh Tanjakan Jalur Malinau-Krayan, Medan Berat di Km 43 ke Semamu

Setelah itu, semua terdiam. Grup kembali sepi dalam suasana duka dan penuh penantian kabar berikutnya.

Lebih dari 24 jam kemudian, Obet baru mendapat sinyal, menandai berakhirnya kekhawatiran selama ini. “Izin lapor, aku di Long Nuat. Semua aman. Maaf sinyal susah, ini juga melipir dari rombongan, aku mau ngirim berita dulu,” kata Obet.

Long Nuat adalah salah satu desa di Kecamatan Krayan Timur. “Mas Fikri dan Nissi aman. Mas Fikri kakinya lecet-lecet karena sepatu boot," Obet melaporkan. Saking tak karuan kondisi jalan, lumpur pun masuk ke dalam sepatu boot.

"Habis ini kami mau melanjutkan perjalanan lagi,” Obet mengakhiri percakapan singkatnya. Meskipun singkat, sungguh kabar itu yang paling melegakan selama mereka menggelar ekspedisi.

Setelah itu, Obet “menghilang” lagi. Keesokan harinya, saya japri untuk menanyakan kabar. “Mas, kami semua sudah berkumpul di Krayan. Maaf baru balas, baru dapat sinyal, di sini sinyal pun susah,” kata Obet.

Kabar gembira itu bak hujan mengguyur di musim kemarau. Terasa adem. “Puji Tuhan, semua sehat-sehat. Mobil hampir terbalik kemarin. Jalannya hancur, Mas,” kata Obet.

Denyut nasionalisme mengalir

Tepat di 16 Agustus 2023, rombongan Pemprov Kalimantan Utara yang dipimpin Gubernur Zainal Arifin Paliwang dan tim Kompas.com, berhasil berkumpul di Krayan. Keesokan harinya, mereka menggelar upacara bendera sesuai agenda yang direncanakan.

Tak terbayangkan bagaimana situasi haru menyelimuti. Tak seperti biasanya, hari itu kami mengucapkan selamat merayakan Hari Kemerdekaan RI di grup.

Biasanya ucapan ini terlalu klise dilontarkan untuk sesama kolega. Kami bahkan tak pernah mengucapkan sebelumnya di sebuah grup WA. Maksimal kami merayakan dengan berbagai informasi lomba-lomba perayaan 17 Agustus.

Dataran tinggi Krayan, Kalimantan Utara dilihat dari atas pesawat perintis yang ditumpangi tim KOMPAS.com, Senin (14/8/2023).KOMPAS.com/Ahmad Dzulviqor Dataran tinggi Krayan, Kalimantan Utara dilihat dari atas pesawat perintis yang ditumpangi tim KOMPAS.com, Senin (14/8/2023).
Namun, mengingat perjalanan yang mereka lalui, situasi menjadi beda. Perjuangan mereka menuju tepian negeri ini tidaklah gampang, membuat mata kita makin sadar: perjuangan Menjadi Indonesia belumlah usai. Menjadi Indonesia, belumlah sampai pada kata "sudah". 

Perjuangan dan refleksi perjalanan almarhum Bang Yusi yang ingin mengibarkan Bendera Merah Putih di perbatasan, adalah gambaran cita-cita semua orang di tapal batas yang ingin tetap Menjadi Indonesia. Berapa pun harganya.

Ya, berapa pun harganya. Menjadi Indonesia, terutama di daerah terdepan, benar-benar tidaklah mudah. Kami merasakan nuansa itu, dan sebenarnya banyak warga yang harus membayarnya dengan satu-satunya yang mereka miliki dalam kasus yang berbeda-beda. 

Duka di satu sisi, ada perasaan bangga menjadi Indonesia di sisi lain, bertumpuk-tumpuk tak karuan di sanubari anggota tim. Kita mau “sambat”, mau protes, tapi kepada siapa ditujukan?

Sungguh berat menjadi Indonesia, hingga harus dibayar dengan apapun yang kita miliki. Kami terngiang-ngiang persoalan ini. Tapi, kami tahu, kami sudah telanjur "mencinta dan menjadi". Dan Merah Putih pun berkibar di Krayan dengan gagahnya. 

Duka dari tim pemprov tak terkatakan. Di upacara itu, Gubernur Zainal dengan tegar mengabarkan kepada warganya bahwa Malinau-Krayan kini telah terhubung lewat jalur darat, meskipun penuh perjuangan dan pengorbanan. “Masih harus ditarik kendaraan berat. Semoga 2024 jalan ini sudah fungsional,” katanya.

Baca juga: Upacara HUT Ke-78 RI di Krayan, Gubernur Kaltara Sebut Masih Banyak yang Akan Dibenahi

Mungkin orang-orang bisa berkata, Gubernur Zainal begitu tegar. Namun, Fikria Hidayat, fotografer dan videografer Kompas.com, sempat membidik bagaimana Gubernur Zainal duduk termenung sendiri usai mendengar anak buahnya berpulang ke Yang Kuasa. Foto itu tak bisa digambarkan dengan kata-kata.

“Itu foto Pak Gubernur, saat mendengar musibah,” kata Lina, anggota tim ekspedisi lainnya.

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, tampak termenung di jalur Malinau-Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, pertengahan Agustus 2023. KOMPAS.com/FIKRIA HIDAYAT Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, tampak termenung di jalur Malinau-Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, pertengahan Agustus 2023.

Kita Indonesia, punya harapan

Sering kali orang merasakan, nasionalisme baru bangkit ketika berada di dua situasi ekstrem. Situasi sulit membayangkan betapa susahnya menjadi orang Indonesia tapi kita tetap cinta, atau situasi kemenangan dan kegembiraan yang memicu rasa bangga memilki Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Kronologi 5 Warga Negara China yang Hendak Diselundupkan ke Australia

Kronologi 5 Warga Negara China yang Hendak Diselundupkan ke Australia

Regional
Total Korban Bencana di Sumbar Bertambah Jadi 52 Orang Tewas

Total Korban Bencana di Sumbar Bertambah Jadi 52 Orang Tewas

Regional
Abrasi Sungai Barito, Sebuah Rumah Kontrakan Ambruk, Satu Orang Terluka

Abrasi Sungai Barito, Sebuah Rumah Kontrakan Ambruk, Satu Orang Terluka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com