Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolda Papua soal Rentetan Aksi Pembakaran Fasilitas Umum: Menyusahkan Saudara Sendiri

Kompas.com - 25/08/2023, 16:34 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Brigjen Ramdani Hidayat berkomentar mengenai rentetan aksi pembakaran fasilitas umum di Papua beberapa waktu terakhir.

Ramdani menilai, para pelaku pembakaran tidak mengerti manfaat dari bangunan yang mereka bakar.

Baca juga: Rentetan Kasus Pembakaran Fasilitas Publik di Papua, Ada Kantor KPU dan Perpustakaan

Menurutnya, aksi tersebut justru menyusahkan warga setempat atau saudara dari para pelaku sendiri.

"Itu kan perkantoran yang sangat bermanfaat untuk masyarakat, sekarang kalau kantor itu dibakar, bagaimana nanti ke depan pemerintah memberikan pelayanan, kan itu merugikan saudara mereka sendiri yang butuh pelayanan," kata Ramdani di Jayapura, Jumat (25/8/2023).

Baca juga: Teka-teki Terbakarnya 12 Mobil Dinas Sitaan di Lapangan Parkir DPR Papua

Dia menegaskan, belum tentu semua aksi pembakaran terkait dengan KKB.

"Kalau (pelakunya) bukan kelompok ya berarti seseorang yang berkaitan dengan KPU, berkaitan dengan BPMK, mungkin sakit hati tidak terdaftar di KPU atau mungkin tidak dapat atau berkurang dana kampungnya, itu kan sering terjadi di daerah-daerah," tuturnya.

Rentetan pembakaran

ilustrasi api(Clay Banks/Unsplash) ilustrasi api

Untuk diketahui, dalam beberapa minggu terakhir, terjadi aksi pembakaran sejumlah fasilitas publik di wilayah hukum Polda Papua. Polisi hingga kini belum bisa memastikan pelaku pembakaran.

Pada 6 Agustus 2023, Kantor KPU Yahukimo, Papua Pegunungan terbakar. Diduga pelakunya adalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Lalu pada 15 Agustus 2023, aksi pembakaran terjadi di dua kabupaten, yaitu di Dogiyai dan Puncak, Papuaa Tengah. Di Dogiyai, Kantor Distrik Kammu Timur terbakar setelah sebelumnya terjadi aksi penolakan pemasangan bendera merah putih oleh warga setempat.

Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran 12 Unit Mobil di Gedung DPR Papua


Sementara aksi pembakaran di Kabupaten Puncak terjadi di Distrik Gome dan Ilaga.

Di Gome, KKB disebut membakar sejumlah rumah tradisional milik warga. Sedangkan di Ilaga, KKB membakar diduga membakar dua unit rumah dan sebuah menara telekomunikasi.

Dua hari berselang, atau pada 17 Agustus 2023, Kantor KPU Jayapura hangus terbakar.

Di hari yang sama, KKB melakukan aksi pembakaran ruang perpustakaan SMAN 1 Ilaga, Kabupaten Puncak.

Baca juga: Anggota KKB Pura-pura Jadi Pembeli dan Tembak Penjaga Kios di Puncak

Aksi pembakaran kembali terjadi di Ilaga pada 23 Agustus 2023. Pelakunya diduga kuat adalah KKB yang sebelumnya menembak seorang warga kemudian membakar satu unit gudang beras.

Terbaru, pada Kamis (24/8/2023) dini hari, tiga kantor pemerintahan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com