4 Fakta Kasus Mahasiswi S2 IPB yang Meninggal Saat Kebakaran Laboratorium, Tak Ada Ledakan

Saat kejadian, ketiga orang itu berbagi tugas untuk berkemas karena penelitian hampir selesai.

Sekitar pukul 16.00 WIB, salah satu teman korban melihat ada asap keluar dari laboratorium. Mereka pun bergegas masuk ke ruangan untuk menyelamatkan Laila.

Kepala Biro Komunikasi IPB Yatri Indah Kusumaputri mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara tidak ada ledakan yang terjadi.

"Sedang dikaji, tapi tampaknya tidak ada ledakan, tidak ada suara, hanya api dan asap saja," kata dia.

"Laboratoriumnya tidak terbakar habis, tapi karena ada api beberapa alat jadi rusak, tetapi kondisi fisik bangunannya tidak terbakar," tambah dia.

Baca juga: Kronologi Mahasiswi S2 IPB Meninggal Dunia akibat Kebakaran Laboratorium

4. IPB bentuk tim investigasi

Terkait kasus tersebut, pihak IPB telah melakukan koordinasi untuk menetapkan langkah-langkah penanganan.

"Tiga tim telah dibentuk untuk menangani permaalahan ini."

"Sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus," ujar Rektor IPB University, Prof Arif Satria.

Tiga tim yang dibentuk yakni tim investigasi, tim evaluasi laboratorium, dan tim keselamatan kerja di kampus.

Tim investigasi akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menggali kronologi kejadian, termasuk mengecek prosedur baku (SOP) dan hal-hal lain yang perlu diketahui.

Baca juga: Mahasiswi S2 IPB Laila Atika Sari Meninggal akibat Kebakaran Laboratorium Penelitian

Kemudian tim evaluasi laboratorium akan melakukan pengecekan alat-alat dan fasilitas pada seluruh laboratorium di IPB.

Khususnya, alat-alat laboratorium yang berisiko tinggi saat digunakan.

Untuk tim keselamatan kerja di kampus yakni memastikan keselamatan kerja. Baik dalam kegiatan akademik, pengabdian pada masyarakat, maupun dalam hal kehidupan kampus pada umumnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor : Gloria Setyvani Putri), Tribun Banten