Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ela Lastari yang Disekap di Arab Saudi hingga Akhirnya Berhasil Pulang ke Garut

Kompas.com - 20/08/2023, 21:02 WIB
Rachmawati

Editor

 

Pulang bersama tiga TKW asal Jawa Barat

Ela akhirnya pulang ke Tanah Air bersama tiga tenaga kerja wanita lainnya asal Jawa Barat.

"Yang pulang dari Jawa Barat ada yang dari Bandung, Subang, dan Indramayu. Kasus mereka hampir sama kayak saya," ujar Ela saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (12/8/2023).

Ia mengaku sempat syok saat pertama kali dievaluasi oleh pihak keamanan dari rumah majikannya pada Juni 2023.

Namun, kondisinya saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisinya dua bulan yang lalu.

"Sekarang sudah baikan, sudah sehat, alhamdulillah keperluan apa pun selama di kantor Sakkan (penampungan) sangat terpenuhi," ungkapnya.

Ela pun tiba di Jakarta pada Minggu (13/8/2023) sore.

Baca juga: Kronologi TKW Subang Jadi Korban TPPO di Irak, Awalnya Berangkat ke Arab Saudi

Ela disambut oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan salah satu anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Enjang Tedi.

Enjang mengatakan, kepulangan Ela merupakan buah dari perjuangan banyak pihak selama tiga bulan terakhir dalam menyelesaikan kasus penyekapan Ela.

"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, mulai dari keluarga Bu Ela, pemerintah, aparat berwenang, rekan-rekan media, dan BP2MI sehingga perjuangan kita semua bisa berhasil," ujarnya melalui keterangan resmi kepada Tribunjabar.id, Minggu (13/8/2023).

Bantu ungkap penyaluran PMI ilegal

Setelah berhasil pulang ke Indonesia, Ela mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih. Tak hanya itu, Ela mengaku siap membantu upaya pengungkapan penyaluran pekerja migran ilegal seperti yang ia alami. 

"Saya akan bongkar proses-proses bagaimana saya (menggunakan) visa ziarah bisa lolos ke Arab Saudi. Sponsor bilang ziarah legal, aman, ternyata justru itu ilegal. Sekarang sponsor malah lepas tangan,” kata Ela saat berada di Ruang Lounge PMI Bandara Soeta, Kantor BP2MI Banten.

Enjang pun mengatakan bahwa pihaknya akan terus membasmi praktik Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) yang berkedok penyalur pekerja migran di wilayah Jawa Barat, khusunya di Kabupaten Garut.

Baca juga: 5 Fakta TKW Cianjur Dijadikan Budak Seks di Dubai, Kabur dari Majikan dan Dijanjikan Gaji Besar

Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur oleh rayuan para calo atau sponsor pekerja migran ilegal. Menurutnya, hal tersebut dapat menyebabkan kerugian moril dan materil, bahkan mengancam keselamatan nyawa.

"Anak akan berpotensi kehilangan orangtua atau sebaliknya, orangtua akan kehilangan anak. Ini akan lebih menyakitkan lagi. Jadi, saya imbau bahwa seandainya tidak melalui jalur resmi, sebaiknya tidak menjadi PMI (pekerja migran Indonesia)," ungkapnya.

Saat ini, pemerintah telah menyiapkan jalur resmi bagi masyarakat yang ingin menjadi pekerja migran. Tak hanya itu, pekerja migran juga akan turut didampingi oleh BP2MI yang akan memberikan perlindungan resmi bagi para pekerja migran.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ela Lastari TKW Garut Pulang ke Tanah Air Bersama Tiga TKW Asal Bandung, Subang, dan Indramayu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com