Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Perjalanan ke PLBN Entikong: Kesal karena Macet Terbayar Lunas Kopi Susu Bintangor

Kompas.com - 16/08/2023, 08:03 WIB
Hendra Cipta,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

MENYONGSONG peringatan hari ulang tahun ke-78 kemerdekaan Indonesia, Kompas.com menggelar peliputan khusus di lima pos lintas batas negara (PLBN). Salah satunya adalah ke PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).

Saya, jurnalis Kompas.com, Hendra Cipta, memulai perjalanan ke PLBN Entikong bersama seorang staf Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Binsar. Berangkat dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat, sekitar pukul 16.00 WIB.

Pada jam-jam tersebut, Kota Pontianak memang tengah padat kendaraan. Arus lalu lintas dipenuhi sepeda motor yang dikendarai orang-orang pulang kerja dan kendaraan roda empat ataupun truk kontainer barang yang masuk dan keluar kota.

Jarak tempuh Kota Pontianak-PLBN Entikong sekitar 249 kilometer, dengan kisaran waktu normal perjalanan menggunakan roda empat selama 5-6 jam.

Baca juga: Kisah Merah Putih di Tepi Batas Tanah Air

Untuk mencapai Entikong, akses utamanya melewati Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Kubu Raya, dan menyeberangi Sungai Kapuas melalui Jembatan Kapuas II.

Sesuai perkiraan, macet panjang telah mengular saat perjalanan kami dimulai. Puluhan truk antre di perempatan jalan untuk menaiki jembatan. Kendaraan kami pun terjebak di antara pesepeda motor dan truk-truk kontainer bermuatan penuh.

Kami pasrah. Tidak ada pilihan selain menunggu dan merayap pelan sambil menunggu giliran maju ke depan. Nyaris dua jam kami merangsek perlahan di belakang sebuah truk tangki milik Pertamina hingga akhirnya bisa mencapai jembatan.

Terjebak macet lagi

Setelah melintasi Jembatan Kapuas II, jalanan mulai lengang. Truk-truk kontainer yang antre tadi bisa tancap gas. Kami pun demikian.

Namun kami tak mau gegabah. Kami masih harus mengisi bahan bakar kendaraan di sebuah SPBU, Jalan Trans Kalimantan, Kecamatan Ambawang, Kubu Raya.

Baca juga: Penasaran, Masihkah Rupiah Tak Laku di Sebatik?

Tak banyak kendaraan antre saat mengisi bahan bakar. Setelah tangki minyak terisi penuh, sopir kami tampaknya telah siap tancap gas untuk mencapai pemberhentian selanjutnya.

Namun, nasib berkata lain. Sesaat setelah keluar SPBU, antrean kendaraan kembali terjadi di jalan yang menghubungkan seluruh provinsi di Pulau Kalimantan tersebut.

Di ujung sana, terdapat tiang listrik yang tiba-tiba miring, sehingga kabelnya menjuntai ke bawah. Truk kontainer bermuatan tidak bisa lewat.

Sebuah tiang listrik di Jalan Trans Kalimantan, Kecamatan Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat, miring dan menyebabkan kabelnya menjuntai. Kondisi ini membuat kendaraan truk tidak bisa lewat dan bikin macet. Gambar diambil pada Selasa (15/8/2023) petang.KOMPAS.com/HENDRA CIPTA Sebuah tiang listrik di Jalan Trans Kalimantan, Kecamatan Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat, miring dan menyebabkan kabelnya menjuntai. Kondisi ini membuat kendaraan truk tidak bisa lewat dan bikin macet. Gambar diambil pada Selasa (15/8/2023) petang.

Kali ini macet terlihat tampak lebih parah. Banyak kendaraan mencuri jalur kendaraan lain. Macet total. Masyarakat setempat yang coba mengurai macet pun kewalahan. Nyaris satu jam kami terjebak.

Nasi ayam dan kopi susu Bintangor

Kami semua baru bisa bernapas lega setelah berhasil melewai macet akibat kabel menjuntai. Pandangan sopir telah menuju ke depan. Ia siap memijak pedal gasnya dalam-dalam, menembus gelap malam Jalan Kecamatan Ambawang.

Keuntungan berangkat keluar kota pada malam hari adalah jumlah kendaraan yang berseliweran jauh berkurang. Jika pun ada beberapa truk ekspedisi yang dilewati, semuanya memberi kami jalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com