SERANG, KOMPAS.com- Sebanyak tiga pembunuh Tohiri (33) warga Singamerta, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten sebelum ditangkap sempat membantu untuk menguburkan korban bersama keluarga dan masyarakat.
Ketiga pelaku yakni MS (50) HM (25) dan SA (24) warga Kampung Kalang Anyar, Desa Singamerta, Kecamatan Ciruas, Serang.
Aksinya dilakukan agar tidak dicurigai bahwa mereka yang telah membunuh korban dengan cara membuang tubuhnya ke sungai.
"Pelaku ikut membantu menggali kubur dan melakukan aktivitas lainnya jadi seolah olah tidak melakukan kejahatan terhadap korbannya," kata Kapolres Serang AKBP Wiwin Setiawan kepada wartawan di kantornya, Selasa (15/8/2023).
Baca juga: 3 Sekawan di Banten Bunuh Teman karena Tak Pernah Patungan Beli Miras
Namun, upayanya itu sia-sia karena penyidik Satreskrim Polres Serang berhasil mengungkap pelaku pembunuhan, lalu menangkap ketiganya tidak lama usai memakamkan korban.
Wiwin mengungkapkan, hubungan antara korban dan para pelaku adalah teman setongkrongan yang sering pesta minuman keras (miras).
Namun, korban kerap kali tidak ikut menyumbang untuk membeli miras jenis tuak.
Korban pun merasa tersinggung dan marah kepada para pelaku.
Dalam kondisi mabuk, terjadilah pertengkaran yang menyebabkan korban tak sadarkan diri setelah menerima dua kali pukulan di wajahnya.
Baca juga: Pria di Tebing Tinggi Bunuh Diri Usai Pamit ke Istri Melalui Video Call
Korban yang tidak sadarkan diri dibawa pelaku menggunakan motor lalu dilempar ke sungai hingga ditemukan tewas mengambang oleh warga pada Senin (14/18/2023) pukul 06.30 WIB.
"Ketiga pelaku membawa korban ke pinggir kali di Kadikaran langsung menurunkan korban dan mendorongnya ke kali," ujar Wiwin.
Sementara itu, salah satu pelaku berinisial MS mengaku sempat ikut membantu proses pemakaman dengan ikut menggali tanah sebelum ditangkap.
"Iyah sempat ikut, setelah itu dibawa (ditangkap) sama polisi," ujar buruh harian lepas itu.
MS melakukan aksinya karena takut korban marah kepadanya karena dibilang tidak pernah patungan membeli tuak.
Baca juga: Anak 12 Tahun di Tasikmalaya Diancam Dibunuh oleh OTK, Sang Nenek: Mereka Pukul Dada Cucu Saya
Dalam kondisi mabuk, MS bertengkar dan memukul wajahnya lalu membuang tubuh korban ke sungai.
Namun, ia sempat terkena pukulan di wajah dan pundaknya.
"Saya balas pakai tangan kosong, saya pukul sampai engga sadar," kata MS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.