Putra mahkota Keraton Solo, Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram, KGPH Purbaya, diduga menabrak lari pengendara motor di Gladak, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/8/2023).
Ibu korban H (20), Desi Tarsani Ningsih, mengaku telah ada pertemuan dengan pihak penabrak. Usai pertemuan itu, pihak korban akan mencabut laporan ke kepolisian karena adanya perjanjian ganti rugi atau kompensasi oleh Keraton Solo.
"Saya sudah menandatangani bahwasanya kami damai. Damai karena juga tidak perlu ada yang diperpanjang dan dipermasalahkan," ungkapnya.
Desi menjelaskan, kondisi anaknya sehat meski sempat mengalami kecelakaan.
"Anak saya juga sehat, kendaraan (diperbaiki) insya Allah nanti semuanya ditanggung. Dari semuanya jadi alhamdulillah baik-baik saja, laporan kami cabut," tuturnya.
Baca selengkapnya: Putra Mahkota Keraton Solo dan Keluarga Korban Tabrak Lari Sudah Damai, Polisi Tetap Lanjutkan Penyelidikan
Pelukis, Djoko Pekik, meninggal dunia pada Sabtu (12/8/2023).
Anak ketiga Djoko Pekik, Bernadeta Inten Lugut Lateng, mengingat perkataan ayahnya. Suatu kali, Djoko Pekik sempat berpesan bila dirinya meninggal, ia ingin dimakamkan di Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lalu, sebelum dimakamkan, pelukis "Berburu Celeng" ini ingin dibawa melewati Malioboro dan berhenti sejenak di rumahnya di Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
Inten mengungkapkan, ayahnya selalu menyenangi suasana Malioboro, terutama lampu-lampunya.
“Jadi bapak itu kalau pergi ke mana saja itu pasti pulangnya minta lewat Malioboro, enggak peduli itu mau macet, mau apa, harus lewat Malioboro," jelasnya, Sabtu.
Baca selengkapnya: Pesan Djoko Pekik kepada Anaknya, Minta Melintas di Malioboro Sebelum Dimakamkan
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskoda menyoroti pola makan masyarakat. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri peringatan hari ulang tahun kedua Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (12/8/2023).
Viktor meminta Kepala Bapanas agar menyampaikan ke masyarakat bahwa manusia yang semakin kaya harusnya mengonsumsi karbohidrat lebih sedikit.
Ia menilai, ciri khas manusia kaya dapat dilihat di tempat makan.
"Kalau nasinya ambil banyak, itu orang miskin.Tapi kalau ambil yang banyak protein, itu orang kaya," terangnya.
Oleh sebab itu, sambung Viktor, harus ada dorongan agar masyarakat lebih mengonsumsi protein dan mengurangi karbohidrat.
"Yang masih ribut soal beras berarti kita masih miskin. Ciri khas orang miskin itu makan nasi dalam jumlah banyak. Lauknya hanya dua saja. Sambil dia cium, terus makan nasi, dilakukan berulang kali. Nanti setelah terakhir baru makan ikan dan nasi yang terakhir," sebutnya.
Baca selengkapnya: Gubernur NTT Sebut Ciri Khas Orang Miskin Makan Nasi Porsi Banyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.