KOMPAS.com - AF, pegawai magang di Bidang Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung, harus menjalani perawatan di rumah sakit karena diduga dianiaya seniornya.
Seniornya berinisial DRZ menjabat Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan, Mutasi, dan Pemberhentian Pegawai di BKD Lampung. AF dan DRZ merupakan alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Penganiayaan dilakukan memakai tangan dan kaki. Saat dianiaya, mata korban dalam kondisi ditutup.
Berita lainnya, pernyataan Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani membuat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Tengah bertanya-tanya.
Arsul Sani sempat melontarkan pernyataan "jika Sandiaga tak cawapres".
Buntut adanya pernyataan itu, DPW PPP Jateng langsung meminta klarifikasi.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Kamis (10/8/2023).
Sejumlah pegawai magang BKD Lampung diduga dianiaya oleh DRZ, Kabid Pengadaan, Mutasi, dan Pemberhentian Pegawai. Seorang korban, AF, disebut mengalami luka terparah.
Penganiayaan terjadi di dalam gedung BKD pada Selasa (8/8/2023) malam. DRZ diduga tak sendirian, ia mengajak 8-10 kawannya.
Paman AF, Edi Sahri, mengatakan, mulanya ada enam pegawai magang di dalam gedung BKD, salah satunya perempuan. Pegawai perempuan tersebut disuruh pulang.
DRZ diduga menganiaya menggunakan tangan kosong. Sebelum dihajar, mata korban terlebih dulu ditutup.
"Matanya ditutup. Korban sudah angkat tangan karena napasnya habis, tetapi masih dihajar 8-10 orang," ujarnya, Rabu (9/8/2023).
Baca selengkapnya: Meski Sudah Sesak Napas, Pegawai Magang Diduga Terus Dianiaya Kabid BKD Lampung
DPW PPP Jateng meminta klarifikasi buntut adanya pernyataan Waketum PPP Arsul Sani soal "jika Sandiaga tak cawapres".
Ketua DPW PPP Jateng Masruhan Samsurie menuturkan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) langsung menggelar Zoom meeting dengan semua DPW.
"Kami menilai, langkah DPP sangat bijak ketika tadi malam menyelenggarakan Zoom meeting DPP dengan semua DPW dalam rangka menanggapi pernyataan Waketum DPP Arsul Sani di media yang cukup membuat kegaduhan,” ucapnya, Rabu.
Masruhan menilai, pernyataan Arsul Sani seakan menganulir hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) tentang dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai capres dan Sandiaga Uno sebagai cawapres.
Menurutnya, pernyataan itu membuat banyak pengurus PPP di Jateng bertanya-tanya tentang kebenaran perubahan dukungan.
Baca selengkapnya: Buntut Pernyataan Arsul Sani Jika Sandiaga Tak Cawapres, DPW PPP Jateng Minta Klarifikasi