SEMARANG, KOMPAS.com - Sumber mata air di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengalami penyusutan memasuki musim kemarau pada Agustus 2023. Penyusutan mata air tersebut diperkirakan mencapai 10 hingga 20 persen.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Irianto mengatakan, hujan sudah mulai jarang turun di Kota Semarang. Kondisi tersebut turut berpengaruh pada penyusutan sumber mata air.
"Menyusut sekitar 10-20 persen," jelasnya saat dikonfirmasi pada Jumat (11/9/2023).
Baca juga: Derita Warga Kaki Gunung Cikuray, Musim Hujan Dihantui Banjir dan Kemarau Kekeringan
Dia menjelaskan, penyusutan baru terjadi pada bulan ini di tiga sumber mata air yang terletak di Kecamatan Tugu, Kecamatan Tembalang dan Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
"Debit sumber mata air yang kami miliki di tiga titik menjadi berkurang," kata dia.
Yudi memastikan penyusutan tiga sumber mata air tersebut tak berpengaruh pada pendistribusian air bersih ke warga.
"Kita sudah menyiapkan skenario melalui sumber air permukaan sungai," paparnya.
Berdasarkan kajian yang dia lakukan, sumber air permukaan sungai di Kota Semarang sanggup menopang ketersediaan air bersih untuk warga di 16 kecamatan dan 177 kelurahan.
"Sampai sekarang tak terpengaruh, pasokan air masih lancar," ucap dia.
Dia meminta warga Kota Semarang tak perlu terlalu khawatir karena air permukaan di Sungai Banjir Kanal Barat relatif stabil. Selain itu, juga ada pasokan air permukaan dari Kedung Ombo yang bisa dimanfaatkan.
"Kalaupun ada penurunan debit sungai, itu lebih pada diatur sistemnya tinggi airnya," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.