Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Cerita Tambang Emas Ilegal di Banyumas yang Renggut 8 Nyawa

Kompas.com - 09/08/2023, 09:18 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Selain itu, banyak juga warga yang bekerja di tempat pengolahan emas. Tempat pengolahan ini kebanyakan dilakukan di rumah-rumah warga.

4. Suara penambang

Salah satu penambang, Solihin (56) mengaku, setelah penutupan tambang ini belum memiliki pekerjaan.

"Sekarang masih nganggur, mudah-mudahan ke depan tambang bisa dibuka lagi," kata Solihin saat ditemui di lokasi, Selasa (8/8/2023).

Apabila tidak memungkinkan untuk dibuka lagi, maka Solihin meminta pemerintah mencarikan solusi bagi para eks penambang.

Hal senada disampaikan penambang lainnya, Adi Setiawan (26).

"Pusing, anak istri mau makan apa? Sampai sekarang belum ada gambaran mau kerja apa, karena warga sini sangat bergantung ke tambang," kata Adi.

Baca juga: Tambang Emas Ilegal di Banyumas Ditutup, Eks Penambang: Pusing, Anak Istri Mau Makan Apa?

Adi mengatakan, kegiatan penambangan ini meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Misalnya, yang awalnya hanya bisa menyekolahkan anak sampai SD, kini dapat menyekolahkan hingga SMA.

5. Olah sisa material untuk menyambung hidup

Para penambang meminta keringanan kepada polisi agar dapat mengolah material tambang yang tersisa untuk menyambung hidup.

Warga tidak berani mengangkut material tambang ke tempat pengolahan karena lokasi tersebut dipasang garis polisi.

"Mudah-mudahan dalam beberapa bulan ke depan bisa untuk menyambung hidup, karena butuh membeli beras, uang saku sekolah dan kebutuhan lainnya," ujar Kepala Dusun II Karipto.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Banyumas Sugeng Amin mengatakan, polisi mengizinkan penambang untuk mengangkut material tersebut.

"Dari hasil komunikasi dengan kapolresta, (material) yang sudah di luar itu boleh diangkut," jelas Sugeng.

Baca juga: Tambang Emas Ilegal yang Renggut 8 Nyawa di Banyumas Ditutup, Ribuan Warga Kehilangan Pekerjaan

6. Tambang emas lainnya segera dibongkar

Pemkab Banyumas tidak hanya membongkar lokasi tambang emas ilegal di Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang.

Rencananya dalam waktu dekat ini pemkab juga akan membongkar lokasi penambangan serupa yang ada di Desa Cihonje dan Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar.

"Gumelar dalam waktu tidak lama lagi (akan dibongkar juga)," kata Kepala Satpol PP Banyumas Sugeng Amin di sela pembongkaran bedeng tambang di Tajur, Selasa (8/8/2023).

Setelah penutipan, lanjut Amin, dinas terkait akan berkonsultasi dengan pemerintah provinsi dan pusat terkait keberlanjutan tambang emas di Banyumas.

"Nanti akan dikaji, dieksplorasi, kemudian apakah layak untuk eksploitasi. Kalau layak, nanti kami tengok tata ruangnya masuk wilayah penambangan atau tidak," jelas Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com